Trap is a mess, terlalu banyak kebetulan malah jadinya kayak dipaksain sepanjang durasi. Padahal gue cukup exciting pas trailernya nongol karena mungkin ini bakal jadi film thriller yang beda dari Shyamalan. 


Josh Harnett emang ok tapi ga convincing enough buat ngebawa karakter yang seharusnya monster malah jadi kayak pembunuh biasa. Akting pendukungnya juga kurang, banyak pause dialog yang jadinya awkward.

Kalau belom nonton film pertamanya sebenarnya masih bisa menikmati Bettlejuice Beetlejuice ini. Karena di beberapa bagian akan dijelaskan lagi dengan flashback.

Filmnya menyenangkan karena dibuat dgn nyleneh ala Tim Burton makanya masih dlm katagori seru tapi aneh tapi seru

Semua castnya sih bermain baik dengan membawa karakter2 yang mereka mainkan.

Jenna Ortega always cute ❤️❤️. Cast-cast dari film pertamanya juga masih ada dan bikin nostalgia buat yg nonton film pertamanya.

Gue yg ga nonton film pertamanya, jadi pengen nonton.

Mungkin yang jadi sedikit kurang adalah endingnya yang kayak terburu-buru, tapi ya overall beneran menghibur.

Gak paham kenapa judulnya ini kontradiktif dengan isi ceritanya.

Memang ini adalah film tentang menemukan Cinta. Tapi ya bukan dari Timor juga, karena yang Timor Leste itu cuma tempelan yang amat sangat dipaksakan sepanjang film.

Well, karakter Bintang dan keluarganya doang.
Bintang grade A di film ini juga ga bisa nyelametin gimana kacaunya skrip dan plotnya. Banyak hal yang akhirnya jadi pertanyaan dan meski dijawab di ujung2 tapi malah jadinya lebih aneh aja.

Sayang banget sih.

Tapi ya emang gue tertipu dengan judul awal yang mulanya Referendum 99 menjadi Cinta dari Timor.

Dan emang gpp sih, malah kalau judulnya Referendum 99 jadinya ga nyambung 🤣🤣

Gak ada bahas politik2 atau sejarah acan2. Emang ini film drama picisan aja


Yes, Cinta dari Timor IS NOT Political or Historical Movie about referendum. Ini film tentang dua remaja bucin yang satu kudu pindah ke Timor Leste yang satu aktifis demokrasi yang. Ditambah line2 puitis.

Dan juga bukan kisah adaptasi dari percintaan KD dan Raul Lemos 😔🫵

The Deliverance ini gagal mendeliver kengerian dari awal sampai akhir, membaca beberapa artikel bahwa kisahnya diambil dari cerita nyata yang katanya nyeremin, tapi filmnya malah enggak sama sekali.

Sebenernya dari core cerita ini udah menarik.

Seorang Ibu yang membesarkan anak2nya sendiri dan hidup di sebuah rumah yang rupanya ada penunggu yang mau balas dendam.

Dari tragedi itu, kemudian muncul terror aneh di keluarganya.

Tapi ya kayak mentah aja eksekusinya.

Mungkin salah satu dari sedikit scene yang masih bisa bikin merinding (dikit) adalah scene kamar mandi

Tatapan anak yang udah kesurupan ini beneran ngasih kengerian yang cukup efektif

Beberapa hal yang menurut gue Kaka Boss ini adalah film terlemahnya Imajinari adalah karena mungkin gue sedikit ngerti bagaimana agar komedi ala Indonesia Timur ini tetap bisa dinikmati seluruh Masyarakat kita sehingga Arie Kriting bermain sangat aman di sini.

Gue sudah berharap, dengan penulisan Arie sehsrusnya jokes-jokes ala Indonesia Timur ini jadi lebih kuat (?) Dan lebih bold (?) Tapi ya sayangnya itu gak bisa dihadirkan secara maksimal di Kaka Boss ini.

Memang ada beberapa yang hit tapi kebanyakan missed. Sayang sekali

Tapi, untuk bagian drama-nya bolehlah 30 menit terakhir ini beneran ngasih feel yang cukup bikin trenyuh dengan eksekusi yang cukup baik. It feels draggy in the front but strong in the end.

Apakah Kaka Boss ini menghibur? Ya Pastinya.

Yang jelas, kita akan punya bintang baru yang akan bersinar jika diasah lebih serius lagi. Dia adalah Glory Hillary

Victory ini seru banget wey!

Kisah persahabatan lewat klub cheerleaders yang manis, seru, penuh perjuangan sampai pada titik klimaks yang bikin Pil-Sun salah satu dr mereka harus memilih antara pertemanan dan masa depan.

Go watch it! Menyenangkan banget filmnya

Selain itu, ada bagian yang tentu saja ini Film Korea banget. Drama ayah-anak yang kuat yang bisa bikin ngembeng mata. Deep talk Pil-Sun sama bapaknya itu beneran nyes banget

Jujur awal-awal film emang agak draggy, tapi pertengahan sampai ending ini bikin feeling kita dari yang seneng sanpe sedih semuanya takarannya pas

Mungkin akan jadi salah satu comfort movie yang kalau ditonton lagi masih tetep enak dan menyenangkan. Apalagi tambahan dance-dance yang cakep