Hanung Bramantyo sepertinya emang udah punya benchmark sendiri gimana men-treat film yang diambil dari kisah nyata dan biografi.

"Laura" ini ga sekedar film biografi yang menjual satu tokoh, tapi bisa ngasih insight lain bahwa kegigihan seorang gadis remaja menghadapi tragedi.

Amanda Rawless dan Carissa Perusset juga bermain dengan sangat baik, chemistry dan gimana mereka membawakan dua tokoh penting ini ngangkat banget buat film yang punya durasi cukup singkat untuk menggambarkan kehidupan nyata.

Hal teknisnya, gue suka shoot2 dari awal mulai hingga akhir, estetikal yang emang cocok dengan kepribadian Laura sebagai Selebgram.

Yg jelas, film ini gak menjual tragedi tapi lebih membagikan awareness terhadap empowerment wanita dan struggling-nya Laura dari hubungan toxic

Kok ada ya polisi korup dari chief-nya sampe ke anggota-anggotanya?

Demi melanggengkan korupsi yang udah jadi "budaya" Chief Sandy harus berhadapan dengan Terry Richmond, eks-militer yang harus membela sepupunya atas tuduhan yang gak kebukti.

Rebel Ridge ini seru di awal-awal kemudian kendor di tengah dan kembali seru pas adegan tembak-tembakan.

Film yang tentu saja ini bisa terjadi di dunia nyata (atau malah udah?

Mungkin susah kali ya bikin film hampir tanpa dialog dan kemudian akhirnya ngorbanin plot yang sebenernya jadi kekuatan.

Monster ini emang ngasih point plus di shot-shot dan brutality scene, tapi harusnya sih tetap bisa bercerita.

Tapi patut diapresiasi gimana Ananta Kirana dan Sulthan Hamonangan bisa punya ekspresi maksimal yang bikin nonton ikut ketakutan.

Selebihnya, Monster ini lemah dalam bercerita (meski tanpa dialog).

Padahal 30 menit pertamanya ini meyakinkan banget bakal jadi film horror yang punya kekuatan terror mengerikan, tapi sayang semuanya dirusak di paruh akhir filmnya.

Mungkin emang masalah di penulisan yang kurang greget aja kali ya. Plus pemeran Sri ini entah kenapa agak kaku.

Backstory "Perempuan dari tanah sebrang" ini juga ga digali lebih dalam. Jadi kayak ga ada penguatan sebenernya terrornya ini kenapa dan gimana asal usulnya. Sayang sekali.

Ini seru loh, gatau kenapa gak kedengeran bunyinya.

Tontonan yang beneran ga perlu mikir, adventurous dan bikin senyum-senyum karena inner child ((gue)) jejingkrakan ngeliat crayon bisa bikin apaan aja 😂😂😂

Ya mungkin beberapa part ada yang kayak "yah gitu doang nih?", tapi overall sebagai film keluarga jelas Harold and the Purple Crayon ini menghibur sesekali hangat.

Mengesampingkan dialek yang kadang sedikit mengganggu, gue suka sama Seni Memahami Kekasih ini.

Grounded, ngasih insight baru tentang bagaimana hubungan yang biasa-biasa aja bisa jadi seru dan menyenangkan.

Elang El Gibran ini beneran aktor yang handal dalam memerankan apapun.

Side story-nya juga menarik. Gimana manusia itu akan selalu punya kesempatan kedua, tinggal gimana ngejalaninya. Bagian Akmal sama Nurcholis ini bikin ngembeng mata 🥲🥲

Ya ini mungkin film yang gak terlalu wah dalam bercerita, tapi Jeihan Angga bikin jadi punya spark. Cakep.