Film action yg biasa saya temui itu biasa ceritanya flop, actionnya bagus, atau sebaliknya. Makanya males kadang nonton action2 sekarang.

Tapi The Shadow Stray pengecualian. Terlepas dari yg buat org Indonesia dan udah valid lah kalo megang aksi gmn. The Shadow Stray berhasil kasih aksi GILA dan bisa bercerita. Dengan durasi 2 jam 25 menit, gak expect bisa anteng tanpa main hp.

Untuk cerita gak bisa dibilang bagus, tapi standar aja. Tidak ada sesuatu yg baru. Cuma bagusnya film ini adalah bisa bercerita, jadi mau ceritanya standar kalo deliver ke penontonnya enak jg enjoy2 aja. Bagusnya lagi karakter2 di sini bisa hidup dan kasih penonton ada rasa “please yg ini jangan mati”

Dialog? Jangan naik level dari film action Timo sebelumnya.

Film Wild Robot juara dalam membangun kedekatan antar karakter yang menciptakan emosi kepada setiap penontonnya. Membangun cerita dengan komedi yang membuat setiap momen flat jadi hidup kembali. Bukan hanya kuat dari segi penulisan alur cerita yang rapih, tapi dialog yang ada di sini juga sangat powerful. Beberapa dialog menyampaikan makna dan pesan yang kuat serta komedi yang lucu banget.

Dunia yang ada di sini juga sangat menarik di mana manusia tidak terlibat langsung dengan konflik yang terjadi, murni Robot dan hewan. Wild Robot juga berhasil memberikan perkembangan karakter yang sangat enak untuk diikuti, penonton diberi tahu bagaimana Roz bisa ini dan itu dengan cara adaptasi. Jadi nantinya ketika tiba-tiba Roz bisa menjadi hewan lainnya, penonton tidak akan kaget dan bertanya ini dari mana?

Untuk kombinasi drama dan komedinya terasa imbang, penonton bisa menikmati setiap adegan dengan penuh tawa dan diguncang air mata pada adegan akhir. Sentuhan petualangan yang gak kalah seru untuk dinikmati. Film ini bisa diikuti oleh segala macam umur dan cocok untuk keluarga.

Menjual visual tanpa memperdulikan cerita. Cerita yang seharusnya tidak perlu sampai dijadikan sekuel. Mencoba untuk bermain psikologi, tapi sayang tidak ada kejelasan yang mau berteoripun sulit. Entah kenapa film ini berasa dibuat hanya untuk aksi panggung Joaquin Phoenix saja tanpa memperdulikan aspek lainnya.

Untuk horor dengan agama Katholik ini sangat fresh, tentu belum sempurna tapi setidaknya ini jadi langkah yang baik. Untuk horornya beberapa berhasil bangun antisipasi penonton dan mencekam, tapi untuk motif nya masih cukup dangkal dan terlalu cepat mengambil keputusan. Banyak hal lain juga yang terkesan terlalu mengambil jalan pintas, mulai dari asumsi iblis, penjelasan exorcist, dan masih ada beberapa lagi. Namun ini tetap menjadi langkah positif untuk film Indonesia keluar dari zona nyaman

Berasa naik roller coaster

The Substance (2024) tayang di Jakarta World Cinema dan menjadi pengalaman menonton yang luar biasa. Tidak pernah nyangka film yang berawal dari keresahan sederhana jadi malapetaka yang luar biasa gila.

Jadi film paling cinematic dan fresh secara cerita sepanjang tahun 2024 ini. Berani dengan ide cerita yang gila, totalitas pada setiap adegan, indah secara visual, musik yang berhasil membangun ketegangan, sampai akting Demi Moore pun bikin “I love you more.”

Sebagai film yang masuk kategori horor, The Substance berhasil memberikan perasaan tidak nyaman. Harus diakui film yang berdurasi 2 jam 20 menit ini sangat tidak terasa dan penonton berhasil hanyut dalam cerita yang rapih. Asli sayang kalau gak nonton ini.

Film yang luar biasa mengaduk emosi. Penonton berhasil dibuat nangis berkali-kali dan juga tertawa. Sepanjang film akan banyak dialog yang membangunkan kita pada realita yang buat kita semakin dekat dengan karakter di film ini.

“Punya rumah di era sekarang itu susah, apalagi sebagai generasi sandwich yang cuma punya gaji pas-pasan.”

Setiap konflik yang terjadi di sini cukup menarik dan bermakna, hal ini yang buat film HSL tetap hidup hingga akhir. Selain itu, Yunita Siregar juga tampil memukau di film HSL dan berhasil deliver emosinya kepada penonton.

“Orang pas-pasan mau bermimpi aja harus tau diri.”

Semua semakin pecah ditambah OST Film ini, Idgitaf - Berakhir di Aku. Secara keseluruhan sangat menikmati. Suka dengan cara film ini bercerita, terasa ngalir dan enak untuk diikuti.