Badarawuhi di Desa Penari
Jadi gini, apakah Badarawuhi di Desa Penari memenuhi ekspektasi gue? Meski sebenarnya ekspektasi gue juga udah gue coba rendahkan karena tidak mau kecewa. Jawabannya: masih tetap belum memenuhi ekspektasi gue.
Apa yang salah dari film ini? Secara cerita mungkin tidak, secara penyutradaraan jelas tidak. Kimo still great as sequel fixer, production value? Oh ini juga bagus. Terus apa? Lazy script.
Yak, KKN yang kedua ini (gue nyebutnya gini aja biar cepet) masih ngasih formula yang sama seperti di KKN pertama which is memang script yang sangat lemah, cenderung dangkal dan terkadang banyak plot-hole (yang entah mengapa memang disengaja untuk membuka kesempatan sekuelnya kembali?).
Selain script, ini opini pribadi gue adalah cast-castnya yang hampir semua gak punya power untuk bikin KKN yang kedua ini lebih intriguing, Aulia Sarah masih bagus memerankan Badarawuhi, tapi highlight yang sebenarnya adalah karakter Ratih yang diperankan oleh Claresta Taufan. Gue berharap Claresta akan mengikuti jejak Aghniny, dari atlet ke aktor yang punya karakter tersendiri.
Gue sebenernya berekspektasi dari cerita (ini gue tanpa nonton trailer), ini bakal bercerita tentang seorang wanita biasa yang berubah menjadi Badarawuhi, rupanya gue salah. Tapi ya sudahlah
Badarawuhi di Desa Penari