Menikmati banget gimana Angga bikin alur maju mundur di Heartbreak Motel yang ga bikin bingung, malah jadi kayak cara terbaik buat ngenalin Ava dan Maya dari dua sisi yg berbeda.


Penampilan gemilang Laura Basuki, Reza Rahadian dan Chicco Jerikho ini juga jadi pembuktian


Pembuktian gimana mereka mampu memberikan point yang kuat tentang apa yg disampaikan selama film berlangsung.

Hubungan toxic, dual personality yg dibawakan dengan smooth oleh Laura Basuki dan gimana plot twist yang dibangun baik.

Gue suka semua scene Ava dan Raha, feels alive

Issue fatherless juga jadi highlight yang ga kalah penting yang bikin karakter Ava ini tumbuh dan berkembang menjadi wanita yang kadang rapuh kadang juga tangguh.

Semuanya di-wrap up dengan komposisi yang tepat dan tidak berlebihan.

Sisi romantisnya juga beneran ditonjolkan seperlunya, bikin senyum-senyum saat Maya bersama Raga tapi juga kadang bikin gregetan saat Ava bersama Malik.

Jarang bisa liat sisi lembut dari Chico Jerikho, rupanya dia bisa bikin karakter Raga ini menarik

Its a mixed feeling setelah menonton Heartbreak Motel. Feeling yang kadang iba sama Ava, tapi juga sesekali kesel sama hubungan Ava-Malik.

Sebagai yang dengerin lagu-lagu Rossa, All Acces to Rossa 25 Shining Years ini bagus, very well produced dan sebagai generasi Millenial, ini bakal call back memories sama lagu2nya Rossa plus behind the scene Konser 25 tahun yang dibuat emosional.

Suka ❤️❤️❤️❤️

Dari Nada-Nada Cinta sampai masuk SM Entertainment, Rossa berbagi kisah hidupnya menjelang konser 25 tahun yang diadakan 2022 kemarin.

Di sini gak cuma persiapan konser, tapi suka duka Rossa sebagai penyanyi sejak SMP

Yang menarik adalah membuat dua laki-laki ini berbicara dari hati ke hati tentang Rossa dan kehidupan pribadi yang jarang banget diangkat.

Rizky dan Mas Yoyo menuangkan perasaannya tentang Rossa secara gamblang, dan bagaimana hubungan mereka bertiga sampai detik ini.

Dokumenter ini jelas related to ((our generation)) yang tumbuh bersama lagu-lagu Rossa dan galau bersama lagu-lagu itu.

Gue lupa kapan kita punya film dengan genre crime thriller seperti ini.

Kabut Berduri ini hauntingly good. Pace super pelan, banyak sub-plot, dan misteri yang bahkan sampai ending bisa dibilang ga terpecahkan.

Edwin emang punya signature yang ga bisa ditinggalkan.

Yang menarik adalah bagaimana Putri Marino dan Yoga Pratama ngangkat filmnya dengan karakter yang mereka bangun. Kuat, bold dan on point.

Kayak mereka tuh emang dilahirkan buat meranin Sanja dan Thomas.

Meskipun begitu, 3 karakter yang diperankan Yusuf Mahardika, Ahmad Tajudin dan Lukman Sardi juga nambahin gimana gemilangnya jajaran cast.

Nicholas Saputra, meski nongol dikit ngeselinnya berasa 🫵

Gak mau cerita banyak, karena the less you know, might be the biggest surprise you get.

Intinya, gue suka ada film genre kayak gini dan berharap akan banyak ke depannya.


Endingnya bikin mikir sih.

Jadi siapa serial killer yang sebenar-benarnya?

Itu bisa jadi pembahasan yang sangat menarik.

Semua hal yang bikin kita exciting nungguin gimana MCU seharusnya berjalan, ada di Deadpool & Wolverine

How we celebrate the summer movie, tepuk tangan di tiap adegan yang beneran bikin seneng, dan perasaan gimana pertama kali jatuh cinta dengan MCU.Mengenai fan service, gue sih seneng-seneng aja dikasih kejutan yang bikin film ini terasa memang amat sangat menghibur.

Celetukan sarkasme Deadpool hingga gimana kita teringat betapa powerful-nya Jackman sebagai Wolverine. Semuanya menyatu dengan baik dan mengalir enakDeadpool & Wolverine bisa jadi adalah gerbang lain menuju kebangkitan MCU yang sempat terpuruk di Phase 3 & 4. Bagaimana korelasi kedua karakter ini ke MCU, bisa jadi ini adalah awal mula yang mungkin akan sangat panjang.Bagi penikmat MCU juga easter eggs yang bertebaran ini akan menjadi bahasan yang super panjang nantinya.

Tapi ya ini menarik, karena teori apapun yang nantinya akan dipaparkan, semuanya bisa jadi benar. Toh, film2 MCU emang udah jadi fan service galore sejak awal

Bayu Skak everybody!.

Salah satu film favorit gue tahun ini!

Scriptnya mateng, eksekusinya cerdas. Semua cast bekerja dengan sangat baik 👌👌👌👌

Gue tuh sejak awal sampai hampir akhir lagi mikir, ini celah skrip yang bisa dijadikan alasan untuk gw ga suka sama filmnya mana. Dan itu ga gw temuin.

Ditambah celetukan2 khas Jawa Timuran yang emang proporsinya tepat jadi malah nambah value di Sekawan Limo ini.

Terlepas dari konflik yang bisa dibilang ga ada dan emosi yang juga gak terlalu meluap-luap, Catatan Harian Menantu Sinting ini lumayan ngasih closure yang oke untuk sebuah cerita keluarga dan dilematis pasangan Batak dengan segala dinamikanya

Yang gue suka dari semuanya adalah Ariel Tatum yang entah kenapa bermain baik sebagai Minar. Dari gesture, cara dia ngomong dan gimana ngadepin Inangnya ini bener2 oke.

Ya selebihnya, film ini akan sangat related dengan teman2 Batak sih. Festive dan hangat.