HOME SWEET LOAN ( 10/10 )

"Home Sweet Loan" merupakan sebuah film drama keluarga Indonesia terbaik di tahun 2024 ini !!!

"Home Sweet Loan" adalah sebuah film drama keluarga terbarunya Visinema Pictures yang cukup relate dialami oleh sebagian orang, termasuk untuk para generasi sandwich. Visinema Pictures cukup cerdas dalam membuat film Home Sweet Loan ini, sebab semua detail / hal yang mengenai generasi sandwich itu dimasukkan ke dalam film ini, sehingga orang-orang yang menonton film ini terutama untuk para generasi sandwich seperti ikut terbawa masuk ke dalam filmnya.

Sinematografi film ini juga cukup bagus, sebab sinematografi pada film ini tuh berhasil menggambarkan betapa beratnya masalah yang dialami oleh para generasi sandwich. Soundtrack yang digunakan oleh film ini pun juga sangat pas dengan isi materi dari film ini sendiri, serta juga sangat berhasil dalam membangun emosional penonton disaat menyaksikan film ini.

Storyline film ini juga memiliki sebuah premis cerita yang sangat menarik, bagus, & relate dialami oleh sebagian orang, yaitu mengisahkan tentang kehidupan perempuan pekerja kantoran bernama Kaluna (Yunita Siregar) mendambakan rumah impian. Ia merupakan anak bungsu yang tinggal bersama orang tua dan keluarga kecil kakak-kakaknya.
Kondisi rumahnya yang ramai seringkali membuat Kaluna (Yunita Siregar) terganggu dan tidak nyaman. Bahkan beranggap sebagai seorang anak yang menumpang di rumah orang tua. Hampir seluruh kebutuhan rumah dipenuhi sendiri tanpa bantuan kakak-kakaknya. Kekesalan yang tak terbendung membuat Kaluna (Yunita Siregar) bertekad ingin punya rumah impian. Ia bersama teman-temannya mencari rumah impian dengan harga yang sesuai. Usaha keras untuk menabung dan hidup sederhana dilakukannya demi rumah impian.
Sayangnya, sebagai generasi sandwich yang harus membantu menghidupi keluarga besar ditambah lagi penghasilan yang minim membuat keinginannya tidak mudah untuk dicapai. Masalah keluarga yang datang membuat impian Kaluna (Yunita Siregar) terhambat. Seolah ia dipaksa untuk memilih antara keluarga atau cita-cita yang ingin diwujudkan.

Yunita Siregar (Kaluna) sebagai pemeran utama dalam film ini juga memiliki performa akting yang sangat bagus & natural, sebab ia sangat berhasil dalam memerankan karakter Kaluna dengan cukup baik & mendalam, dan juga ia berhasil membangun emosional penonton saat menonton film ini.

Dari semua kelebihan yang dimiliki oleh film ini, ada 1 kekurangan yang cukup disayangkan yang terdapat pada film ini, yaitu eksekusi ending film ini yang kurang menarik & bagus, karena ending film tuh gak sesuai dengan ekspektasi / harapan dari para penonton.

Kesimpulannya adalah film "Home Sweet Loan" merupakan sebuah film drama keluarga yang cocok untuk para penonton generasi sandwich & pecinta film drama keluarga.

FLOW ( 10/10 )

"Flow" merupakan sebuah film animasi dengan visual yang sangat memukau !!!

"Flow" adalah sebuah film animasi yang menceritakan tentang perjalanan hidup & pencarian makna kehidupan seseorang disaat kondisi bumi yang semakin hari semakin terus berubah. "Flow" juga merupakan sebuah film animasi yang minim dialog, meskipun demikian film ini lebih berfokus kepada perjalanan fisik & emosional karakter utamanya yang dipresentasikan melalui sebuah visual yang sangat memukau.

Sinematografi film ini menawarkan sebuah pemandangan alam yang indah dan tenang, seolah-olah kita tuh sedang melihat sebuah lukisan yang bergerak. Sinematografi pada film ini juga lebih berfokus untuk menampilkan sebuah detail visual yang sederhana namun menenangkan, yang memberikan pengalaman berbeda dari film-film animasi pada umumnya. Scoring musik yang digunakan oleh film ini juga cukup minimalis dan atmosferik, mirip seperti gaya visual film ini.

Storyline film ini juga memiliki sebuah premis cerita yang cukup unik, menarik, & seru untuk dinikmati, yaitu mengisahkan tentang seekor Kucing introvert yang awalnya hidupnya baik-baik saja, akan tetapi karena rumahnya hancur oleh banjir besar, ia akhirnya menemukan perlindungan di atas sebuah perahu yang dihuni oleh berbagai spesies hewan lainnya, dan ia juga harus bekerja sama dengan mereka semua meskipun mereka memiliki perbedaan. Di atas perahu tersebut, mereka menghadapi tantangan dan bahaya dalam beradaptasi dengan dunia yang baru ini.

Secara keseluruhan, "Flow" merupakan sebuah film animasi yang cocok untuk para penonton yang suka menikmati visual yang cantik dan scoring musik yang menenangkan. Walaupun film ini minim dialog, film ini memberikan sebuah pengalaman yang sangat berbeda, mendalam, dan penuh perasaan.

KUPU-KUPU KERTAS ( 8,5/10 )

"Kupu-Kupu Kertas" merupakan sebuah film drama sejarah yang memiliki kualitas cukup mewah !!!

"Kupu-Kupu Kertas" adalah sebuah film yang memadukan 3 unsur sekaligus, yaitu drama, sejarah, & action. Sebelum gua bahas kekurangan yang ada pada film ini, gua akan bahas dulu kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh film ini. Pertama-tama ada sinematografi nya yang sangat cantik, mewah, & memanjakan mata sekali, karena sinematografi pada film ini cukup berhasil menggambarkan nuansa keindahan pemandangan alam pulau jawa pada tahun 1965, terutama pada daerah Banyuwangi yang menjadi latar tempat utama film ini. Scoring music yang digunakan oleh film ini pun juga sangat mewah & tepat, karena scoring music yang digunakan oleh film ini tuh sudah cukup berhasil dalam membangun emosional penonton saat menyaksikan film ini.

Storyline film ini sudah cukup oke, sebab film ini menawarkan premis cerita yang cukup berani & menarik yang juga dikemas dengan sangat menarik & seru. "Kupu-Kupu Kertas" mengisahkan tentang hubungan organisasi PKI dan NU yang tidak harmonis di Banyuwangi pada 1965. Lebih mengerucut lagi, ada sejoli kekasih yang saling jatuh cinta, tetapi keluarga mereka masing-masing memiliki ideologi berbeda. Di saat PKI dan NU terjadi konflik hebat, hubungan asmara sejoli tersebut berada dalam dilema.

Film ini pun juga didukung dengan performa akting dari para aktor yang terlibat dalam produksi film ini yang memiliki kualitas cukup mumpuni.

Nah sekarang gw akan bahas kekurangan-kekurangan yang ada pada film ini, yang pertama itu ada di bagian storyline nya, karena menurut gw storyline film ini tuh gak konsisten / gak bisa menyeimbangkan antara unsur drama & action, jadi kesannya film ini tuh seperti kehilangan arah / bingung mau dibuat seperti apa. Dan ada 1 hal lagi yang menjadi bagian kekurangan dari film ini, yaitu chemistry antara Chicco Kurniawan (Ikhsan) & Amanda Manopo (Ning) yang terkesan kurang spesial / b aja, karena menurut gw proses pertemuan & pengenalan mereka berdua itu dibuat terlalu cepat sehingga chemistry mereka berdua jadi kurang terbangun.

Kesimpulannya adalah film "Kupu-Kupu Kertas" adalah sebuah film drama sejarah yang serba nanggung, akan tetapi hal tersebut masih bisa dimaafkan berkat kualitas teknis film ini (sinematografi, scoring music, dll) yang sangat luar biasa keren & mewah sekali.

THE SUBSTANCE ( 10/10 )

"The Substance" merupakan sebuah film horror yang sangat gokil, menakjubkan, & membuat trauma seumur hidup !!!

Akhirnya gua bisa diberi kesempatan untuk menyaksikan salah satu film terbaik yang rilis di tahun 2024 ini di layar lebar bioskop, sebab film ini tuh sangat eksklusif penayangannya di Indonesia yaitu hanya tayang di event festival film Jakarta World Cinema 2024 saja alias tidak akan tayang reguler di bioskop Indonesia. Gua sebelum menyaksikan film ini gak menaruh ekspektasi tinggi terhadap filmnya & gak tau lebih jauh mengenai premis cerita yang ditawarkan oleh film ini, akan tetapi setelah gua selesai menyaksikan film ini gua cukup dibuat syok sama film nya karena ternyata film ini tuh menawarkan sebuah premis cerita yang sangat berbeda, gokil, & bikin syok.

Sebelum gua menjelaskan lebih jauh mengenai tema & premis cerita film ini, gua akan mengulas sedikit mengenai beberapa aspek dari film ini yang menjadi kelebihan yang dimiliki oleh film ini. Pertama-tama ada sinematografinya yang cukup inovatif, sebab sinematografi pada film ini tuh menggunakan berbagai teknik visual yang memberikan energi cukup intens pada film ini. Penggunaan close-up yang cukup gokil dan juga teknik pengambilan gambar yang cukup bagus & unik juga berhasil membangun emosional penonton saat menyaksikan film ini. Scoring music yang digunakan oleh film ini pun juga sesuai dengan suasana & materi dari film ini sendiri, serta juga berhasil membangun atmosfer ketegangan & horror yang dihadirkan oleh film ini.

Storyline film ini juga bagus banget, sebab film ini menawarkan sebuah premis cerita yang sangat edan & menarik perhatian serta juga dikemas dengan sangat gokil, rapih, & detail. "The Substance" mengisahkan tentang kehidupan Elisabeth Sparkles (Demi Moore), seorang bintang Hollywood yang kariernya meredup setelah memasuki usia 50 tahun. Setelah dipecat dari pekerjaannya sebagai pembawa acara aerobik, Elisabeth jatuh ke dalam keputusasaan hingga suatu hari dia ditawari serum eksperimental oleh seseorang yang bisa mengubah dirinya menjadi versi muda dan sempurna. Serum tersebut menciptakan dua entitas yang harus hidup secara bergantian dalam tubuhnya. Namun, ketidakseimbangan dalam proses ini membawa konsekuensi yang sangat mengerikan dan mengubah hidupnya menjadi mimpi buruk yang penuh dengan horor tubuh dan refleksi gelap tentang kecantikan dan penuaan.

Film "The Substance" juga mengangkat tema tentang obsesi manusia terhadap kecantikan & awet muda, dan cara film ini mengeksplorasi & menyampaikan tema tersebut kepada para penonton sudah sangat baik.

Demi Moore (Elisabeth Sparkle) & Margaret Qualley (Sue) yang merupakan pemeran utama dalam film ini juga memiliki performa akting yang sungguh sangat luar biasa, sebab ia berhasil memerankan karakter nya dengan sangat kuat & mendalam.

Kesimpulannya adalah film "The Substance" merupakan sebuah film horror yang menawarkan teror yang cukup mengerikan, serta didukung dengan sinematografi yang cukup inovatif, storyline yang cukup kuat & mendalam, & performa akting yang cukup luar biasa.

THE MINISTRY OF UNGENTLEMANLY WARFARE ( 9,5/10 )

"The Ministry Of Ungentlemanly Warfare" merupakan sebuah film action sejarah yang cukup menghibur !!!

"The Ministry Of Ungentlemanly Warfare" adalah salah satu film yang disutradarai oleh Guy Ritchie. "The Ministry Of Ungentlemanly Warfare" merupakan sebuah film action sejarah yang cukup unik, berkat gaya penyutradaraan dari Guy Ritchie yang cukup energik & sering menghadirkan adegan-adegan aksi yang menarik, yang juga merupakan menjadi daya tarik utama dari film ini.

Sinematografi pada film ini cukup unik, karena sinematografi film ini menggunakan gaya khasnya Guy Ritchie, yang dinamis & energik. Selain itu juga sinematografi pada film ini terkesan cukup berkelas & memanjakan mata, terbukti dengan komposisi warna pada film ini yang berhasil membangun atmosfer ketegangan yang disajikan oleh film ini kepada penonton. Scoring music yang digunakan oleh film ini juga sangat pas dengan isi materi dari film ini sendiri, serta juga berhasil membangun emosional penonton saat menyaksikan film ini.

Storyline film ini juga gak kalah keren nya, yaitu cukup bagus & menghibur, sebab premis cerita yang ditawarkan oleh film ini sangat unik & menarik perhatian, dan cara film ini menyajikan premis ceritanya tersebut kepada penonton benar-benar sangat menghibur. Film ini sendiri menceritakan tentang sekelompok prajurit elit Inggris yang dibentuk selama Perang Dunia II untuk melakukan sebuah operasi rahasia untuk melawan Nazi dengan taktik gerilya dan sabotase. Dipimpin oleh seorang komandan yang karismatik, tim ini menggunakan metode tidak sopan dan tidak konvensional dalam peperangan, yang secara signifikan mengubah jalannya perang. Melalui keberanian dan kecerdikan, mereka menghadapi tantangan besar dan ancaman musuh, menjalankan misi-misi berbahaya di belakang garis musuh.

Performa akting dari Henry Cavill (Gus March-Phillips) selaku pemeran utama dalam film ini juga cukup bagus & karismatik.

Kesimpulannya adalah film "The Ministry Of Ungentlemanly Warfare" merupakan sebuah film action sejarah yang menghibur berkat paduan sebuah sejarah nyata dengan gaya khasnya Guy Ritchie ketika membuat film, yaitu unik, energik, & menghibur.

SPEAK NO EVIL ( 9/10 )

"Speak No Evil" merupakan sebuah film horror psikologis yang cukup membuat gregetan !!!

Jujur gw kira film ini bakal b aja / jelek karena memang di bagian awal film tuh cukup membosankan, akan tetapi semakin lama film ini semakin seru untuk diikutin dan puncak nya terjadi saat menjelang bagian ending dari film ini. Selain itu juga film ini memiliki kualitas yang cukup bagus yang meliputi berbagai aspek, salah satunya adalah sinematografi nya yang cukup memanjakan mata, karena sinematografi pada film ini berhasil menggambarkan keindahan pemandangan dari sebuah pedesaan Inggris. Selain itu sinematografi film ini juga memperkuat atmosfer menegangkan pada film ini dengan penggunaan sudut kamera yang membuat para penonton jadi ikut merasa deg-degan & seperti ikut terjebak dalam filmnya juga.

Storyline film ini pun juga memiliki premis cerita yang cukup menarik, yaitu menceritakan tentang dua keluarga, Ben dan Louise Dalton (Scoot McNairy dan Mackenzie Davis) bersama anak mereka Agnes, yang bertemu dengan Paddy dan Ciara (James McAvoy dan Aisling Franciosi) saat berlibur di Italia. Keluarga Dalton, yang digambarkan sebagai lebih tegang dan tertekan, setuju untuk mengunjungi rumah pedesaan Paddy dan Ciara. Akan tetapi begitu berada di sana, mereka mulai merasakan ketidaknyamanan dari sikap tuan rumah yang perlahan-lahan semakin menyeramkan. Nah cara film ini mengemas premis cerita nya tersebut itu cukup menarik, yaitu secara slowburn. Walaupun begitu film ini gak terlalu ngebosenin ko, memang di bagian awal dari film ini tuh agak sedikit ngebosenin akan tetapi lama-kelamaan film ini makin seru untuk diikutin, karena semakin lama level ketegangan & ngeselin film nya akan semakin bertambah.

Selain itu gw juga cukup suka dengan performa akting dari para cast yang ikut terlibat dalam produksi film ini, karena kinerja akting dari mereka tuh cukup bagus-bagus semua. Dan diantara dari mereka semua, menurut gw akting dari James McAvoy (Peddy) lah yang memiliki penampilan yang cukup luar biasa di film ini.

Kesimpulannya adalah film "Speak No Evil" merupakan sebuah film horror psikologis yang menghadirkan atmosfer ketegangan yang cukup intens dan juga bikin gregetan.