Drama religi adalah salah satu genre favorit saya karena cerita dan plot-nya biasanya absurd hingga terasa sangat comedic. Tak terkecuali film ini.
Anggie yg digebukin pacar bulenya saat mabuk2an dan ajojing di bar di Sydney, terdampar di tangga mesjid. Shubuhnya, ia terbangun, mendengar suara adzan dan langsung terpikir utk jadi mualaf. Hal yg cukup uniq karena sbg org Jakarta, dimana ada mesjid dalam setiap radius 300meter, kenapa adzan di sydney yg menggugah Anggie? Mungkin karena baru digebukin.
Next dia pulang ke jakarta dan begitu sampai rumah, tanpa ba bi bu, di meja makan saat keluarganya mau dinner, anggie langsung menyatakan dia mau pindah agama. Org2 yg perutnya kosong dan siap2 mau makan malah dikabarin berita yg menggemparkan, ya pada emosi lah, hingga Angie kemudian diusir dari rumah.
Angie kemudian numpang di rumah temannya, Nina, yg ndilalah jadi korban KDRT suaminya yg mau poligami. Berat amat ya tugas si Anggie sebagai mualaf newbie, sudahlah diusir dari rumah, skrg malah jadi penyelamat temannya yg di KDRT.
Tapi tenang saja sodara2, Anggie yg penuh wisdom malah menasehati Nina utk kabur saja dari suaminya, yg mengakibatkan ia kemudian diusir oleh suami Nina.
Oyah, jangan lupakan ustad Reza, yg happy go lucky dan memiliki gesture tubuh bergoyang2 gak bisa diam ala rapper yg sdg manggung, saat memberikan tausiah.
Tapi hal absurd paling juara dalam film ini adalah saat Anggie pake cadar dan tak satupun keluarganya yg mengenalinya. Apa mungkin keluarga Anggie adalah warga Metropolis yg juga tak mengenali bahwa Superman adalah Clark Kent?
Juara absurd harapan 1 adalah bom bundir di gereja.
So far, Air Mata Muallaf adalah juara film religi komedi tahun 2025. Bravo.