Alie (Anantya Kirana), bungsu dari lima bersaudara dan satu-satunya anak perempuan, yang seharusnya disayangi, ternyata menerima hukuman, atas kematian ibu mereka. Sudah tak terhitung berapa luka di tubuh Alie karena perundungan yang dilakukan ayah dan saudara-saudaranya. Luka itu terkadang cepat kering tapi bukan sembuh. Di sudut hati Alie, ada luka yang karena cacian, makian dari ayah dan saudaranya. Tapi sungguh, Alie tak bisa membenci mereka. Terkadang kekecewaan karena kehilangan sesuatu yang di cintai, seseorang akan melukai pihak lain untuk menutupi lukanya. Alie hanya sedikit meminta belas kasihan keluarganya untuk di terima.
Rumah untuk Alie beneran ngejual kesedihan si Alie doang, bikin capek nontonnya. Berasa nonton sinet...
Film yang katanya agar penonton sadar akan dampak bullying, tapi kenapa sepanjang durasi film penuh...
Rumah untuk Alie terasa outdated alias kuno, karena film dengan tema cerita anak yg disiksa atau dia...
Duhh, sayang banget loh padahal akting Anantya juara banget. Tapi sayangnya ceritanya lemah, ga bisa...