Jujur, dibeberapa momen lumayan lelah rasanya buat ngehabisin 142 menit The Shadow Edge. Tapi beruntungnya, filmnya masih punya isu penyelidikan yang lumayan menarik dan tentunya action sequence yang memuaskan.

Jujur, Andai Ibu Tidak Menikah Dengan Ayah terasa melelahkan sekali dan terlalu banyak hal yang ingin disampaikan difilmnya.

Sebenernya plot utamanya klise tapi rasanya akan cukup works didramanya, tapi yha sayangnya filmnya seolah-olah ngelama-lamain untuk ngebahas konflik utamanya dan lebih milih untuk perbanyak sub-plot dan menurutku pribadi semuanya diakhiri dengan nanggung dan gaada yang 100% jelas. Agak disayangkan juga perspektif dari karakter Ayah ga dikasi dan digaslight sekali.

Hal yang masih lumayan disukai dari film ini menurutku adalah ansambel castnya yang kuat walau sayang kurang dimaksimalin.

Hanya Namamu Dalam Doaku berhasil jadi film yang hangat dan istimewa lewat performa para pemainnya serta kekokohan naskah dan eksekusinya.

Yang cukup menarik disini menurutku tentang perspektif diceritanya yang dipakai dan beruntungnya itu dieksekusi dengan baik, suka juga sama elemen dramanya yang ga terarjerker dan ga meledak-meledak, kekurangannya mungkin cuman dipacingnya yang agak melambat dimomen menuju ending.

Untuk akting pemain semuanya bagus dan beruntungnya juga punya penulisan karakter yang sama bagusnya, walau ada disatu momen akting Vino G. Bastian intonasinya kerasa agak kurang konsisten dan ngingetin sama karakter Dodo di Miracle in Cell No. 7 yang juga diperankan oleh dia.

Walau masih ada kekurangan tapi yang jelas Hanya Namamu Dalam Doaku adalah salah satu film drama terhangat tahun ini dan suka sekali sama scene cuci mobil dan lagu Berpayung Tuhan difilm ini!

Verdict
8.5 > 9

Sangat mengapresiasi Darah Nyai yang tampil segar dan menyenangkan lewat semua adegan gorenya yang kreatif serta gaya film kelas b nya yang tidak dieksploitasi dan salut karena berani dan mau untuk ngegarap ini.

Kekurangannya mungkin menurutku ada diskenarionya yang sedikit repetitif dan karena pembalasannya dibuat masing-masing bab ngebuat klimaksnya terasa anti-klimaks dan kurang nendang.

Salut juga sama filmnya yang dengan berani dan to-the-point ngebahas isu pelecehan seksual dengan jelas dan beruntungnya bukan cuman dijadiin gimmick.

Mari ramaikan Darah Nyai teman-teman, selamat Azzam, Diva dan seluruh cast & crew!

Ekspektasi gue Panggilan Dari Kubur bakal jadi film horror yang fokus kedramanya dan lumayan ngespotlight hubungan orang tua & anak, yha disini juga begitu sih, tapi sayang aja menjelang ke ending jadi klise lagi.

Yang gue cukup apresiasi filmnya ga banyak mainin teror tapi sayangnya sekalinya ada terornya melempem dan kerasa banget kurang nendang, kalo dari segi penulisan sebenernya rapi-rapi aja walau build-upnya tergolong tipis, tapi ya sayang banget endingnya klise banget.

Suka juga sama sinematografinya yang minimalis walau secara departemen teknis yang lain ga terlalu proper, terutama scoringnya yang jelek dan kurang cocok sama filmnya. Kalo akting para pemainnya sih aman-aman aja, ya tapi sayangnya antiklimaks banget filmnya, semua momen jadi kerasa datar wkwkkwkw

Verdict
5.5 > 6

La Tahzan tampil sangat "nakal" dan menyenangkan walau sayang formulanya masih terlalu plek-ketiplek sama Ipar Adalah Maut dan penonton rasanya terlalu "disuapin" tentang semua hal difilmnya.

Sebenernya secara penulisan termasuk rapi dan suka sama gimana cara filmnya nge-tease tentang apa yang kan terjadi, tapi lama kelamaan malah makin wkslkdndosksidbeidheidhdjsiheushw

Pokonya tonton aja sendiri dan bintang tambahan untuk Ariel Tatum yang binalnya luar biasa!

Verdict
5.5 > 6