Premisnya cukup sederhana, para tornado geek menggunakan insting dan ilmu mereka buat mengetahui lebih jauh mengenai fenomena alam ini ditambah pesan moral mereka juga melakukan ini untuk bisa membantu wilayah-wilayah yang sering terkena bencana tornado ini.

Tapi Lee Isaac Chung mampu meramu premis sederhana itu menjadi sajian seru, sepanjang durasi film tak ada adegan yang terasa membosankan, adegan mengejar tornado seru, adegan interaksi antar karakternya juga menarik.

Live Action Kimi no Nawa benar-benar kehilangan sutradara berbakat untuk menangani adaptasi filmnya

Padahal saya cuman penonton dari film ini, tapi kok ikut malu ya waktu menontonnya?

Buat salah satu sutradara terbaik Indonesia saat ini kualitas dari filmnya bisa disamakan dengan film2 direct to video.

Semoga Mouly Surya tidak menjadi Ang Lee versi Indonesia ketika menggarap film2 bergenre seperti ini ke depannya.

entah bagaimana caranya, tapi setiap kali film ini menggambarkan salah satu emosi, saya selalu bilang, hey, benar kaya begini nih kalo saya juga lagi mengalamin emosi yang sama.

ditambah , ada beberapa humor pop culture yang diolah dengan sangat kreatif, Inside Out ini selain sebagai film hiburan ,bisa juga dianggap sebagai wadah refleksi dan introspeksi diri

Film Godzilla yang sangat efektif, penceritaan mengenai karakter2nya, penggambaran kelemahan dan kekuatan dari Godzilla itu sendiri, hingga pesan anti perang dan juga kritik yang cukup keras terhadap peran kekaisaran Jepang di Perang Dunia 2

Film yang membuktikan kalau Dev Patel memang menyukai dan memiliki bakat untuk membuat film bergenre action.

Buat yang mengharapkan plot dari film ini sesimpel John Wick, karena trailernya diedit (dengan baik) buat memunculkan kesan kalau ini John Wick dari India, mungkin harus agak bersabar karena plotnya tida sepenuhnya action, bahkan bisa dibilang cukup ambisius untuk film pertama seorang Dev Patel, tapi ketika sudah memasuki adegan actionnya, semua antisipasi terbayarkan.

Kalau bisa, cari tahu juga cerita pembuatan film ini, segala kesulitan dan tantangan yang dihadapi itu sangat memotivasi untuk pantang menyerah.

Wibu2 muda mohon minggir dulu, giliran wibu generasi bapacc2 menikmati adaptasi manga dari masa2 pubernya

Bukan hal yang gampang mengadaptasi City Hunter, karena salah satu daya jual manganya adalah keseksian cerita dan juga komedi yang juga seputaran tema itu, adaptasi dari seri Korea Selatan merombak sebagian besar tema cerita aslinya, begitu juga adaptasi yang cukup cult dari Hong Kong yang dibintangi oleh Jackie Chan

Beberapa bulan lalu sempat tayang juga adaptasi dalam bentuk anime dari City Hunter, namun sayangnya yang ada di sana hanya pengulangan2 cerita/komedi dan meleset untuk mengerti apa yang membuat cerita manga ini banyak disukai.

Untungnya adaptasi live action dari Netflix ini paham mengenai itu, adegan action dan komedi yang baru namun mengingatkan penonton pada humor dan cerita manganya, dibantu dengan Ryohei Suzuki yang memang merupakan fans berat, dan juga adaptasi dari Perancis beberapa tahun lalu yang diterima baik oleh fans, bahkan oleh Ryohei Suzuki sendiri.

Kalaupun ada kekurangan dari adaptasi ini, itu dari sisi antagonisnya yang terasa textbook karakter musuh era 90an, yang semestinya bisa diupdate sebagaimana yang mereka lakukan dengan karakter2 utamanya

Dan untuk yang menyukai adaptasi ini, adaptasi dari Perancis dari Philippe Lacheau juga cukup recomended,

Get WIld!