Prekuel atau sekuel dari sebuah franchise horor besar biasanya gak jarang berakhir buruk, tapi selalu ada pengecualian buat beberapa film yang tahu benar apa yang harus mereka lakuin untuk tetap menjaga nama besar yang dipinjamnya, seperti yang dibuat Arkasha Stevenson dengan THE FIRST OMEN-nya yang surprisingly, bagus!
Menjadi Installment ke-6 franchise The Omen yang sekaligus prekuel dari The Omen (1976), THE FIRST OMEN gak hanya berhasil menyambung cerita awal dari asal usul lahirnya karkater Damien Thorn, si bayi antikristus legendaris yang diselundupkan ke keluarga senator Amerika untuk menguasai dunia, tapi Arkasha Stevenson juga berhasil mengangkut semua semangat versi klasiknya dengan menginjeksi THE FIRST OMEN bersama treatment demonology, simbol-simbol gereja Katolik sampai misteri dan konspirasi jahat yang segala kengeriannya dibangun melalui kombinasi dari serbuan ambience angelic-gothic horror sampai
beberapa momen body horror disturbing yang konsisten bikin gak nyaman di sepanjang film ketimbang harus sibuk berjualan jump scare.
Dari The Exorcist-nya William Friedkin sampai Posession-nya Andrzej Żuławski, THE FIRST OMEN gak hanya sukses melebarkan dunia “The Omen”, tapi ini juga adalah sebuah tribute buat mereka yang tumbuh dan besar bersama horror-horror klasik.