Sehidup Semati adalah sebuah film yang mempunyai pesan kuat tentang refleksi perilaku buruk manusia yang selalu mengatasnamakan agama. Dibungkus dengan kata-kata kotor tentang kekerasan dalam rumah tangga dengan gambaran kerusakan yang vulgar dan menakutkan.

Sulit sekali untuk tidak membandingkan film ini dengan Sleep Call (yang juga diperankan oleh Laura Basuki). Dengan genre psychology thriller - mystery, sehidup semati jadi penyegaran untuk perfilman indonesia. Meskipun memiliki kekurangan di beberapa bagian, seperti penyampaian twist yang generik, terlalu lama dalam mereveal twistnya dan konklusi akhirnya pun rasanya kurang klimaks karena berusaha menampilkan twist yang berlapis-lapis.

Pujian untuk para ansamble cast utama yakni Laura Basuki, Asmara Abigail dan Ario Bayu dengan penampilan yang solid dan totalitas untuk memerankan perannya. Art department dalam film ini juga bagus banget untuk membentuk para karakternya. Tetapi untuk scoring kadang pas kadang juga nggak, dari diputarnya lagu Elvis Presley yang cocok sampe berujung dang-deng-dong yang berisik.

Film yang intensitasnya tinggi, bikin tegang dan cukup seru. Meskipun cukup banyak beberapa part yang bikin kita gregetan, karena kek ngelakuin hal yang bodoh banget. Agak bikin kesel sih emang.

Penampilan Anantya Kirana keren banget, untuk standar anak kecil ini terlalu gila sih ditambah penampilan Marsha Timothy yang badass, serem pula. Alex Abbad pun juga keliatan serem, eh taunya cupu.

Film yang tanpa dialog ini terkadang terlalu maksa di beberapa part, mungkin harusnya emang tetep perlu ada dialog biar kesannya lebih real aja ketimbang kek diem-diem doang meskipun sepanjang film dibikin tegang sih.

Mungkin film ini cocoknya tayang di bioskop, karena experience tegang sama musiknya lebih masuk kalo nontonnya di bioskop.

Dan yang pasti, bocil kematian > polisi.

Sebagai penonton seriesnya, bisa diakuin ini adalah format film yang gaperlu dibikin sebenernya. Rasanya ini dibikin cuma kita biar tau apa ending dari setiap karakternya. Penceritaan sama konfliknya yang biasa aja dan gampang ketebak, bikin film ini jadi nothing special.

Penampilan Raihaanun sebenernya gajelek, tapi setiap liat Kinan jiwanya masih ada di Putri Marino. Penampilan Reza Rahadian sudah seperti biasa, selalu bagus dan Anya Geraldine yang not bad lah.

Kirain ceritanya dah kelar, loh kok endingnya malah ketemu yang lebih sangar lagi. Please welcome, Dian Sastro.

Abigail is a film that successfully maintains the mystery and suspense of the story until the end. The story building and character development is good, the comedy is delivered and the gore is super duper crazy (i really enjoyed the explosions of bodies and blood).

Abigail succeeds in being a crazy and unsparing vampire film.

The ensemble cast performances are perfect, especially for Melissa Barrera and Alisha Weir.

Rest in peace, Angus Cloud.

Enjoy the romcom in sunday with sweet and fun story, good soundtrack and great chemistry between Anne Hathaway and Nicholas Galitzine.

Kisah romansa dewasa antara Raia dan River yang sama-sama sedang melarikan diri ke New York.

Overall jadi film yang menggunakan set Amerika dengan baik dan sempurna, penulisan dan directing yang indah, audio dan visual yang cantik dan juga punya plot twist sama cameo someone yang bikin kaget tapi yaudah aja.

Chemistry Putri Marino dan Nicholas Saputra sangat bagus dan manis, meskipun melewati pahitnya rintangan kisah mereka. Penampilan cast lain juga bagus, Jerome Kurnia sama Omar Daniel yang tampil cakep dan Jihane Almira juga baik bener.