Potret perjuangan wong cilik. Ngasih insight bahwa cinta dan cita itu emang harus benar-benar diperjuangkan. Tak peduli siapa dan dari mana, semua berhak merasakan cinta dan meraih cita-cita. Impresi awal nonton Ambyar Mak Byar itu nyenengin dan tersentuh dengan kisah perjuangannya. Lagu-lagunya dijamin bikin pengen karaokean. Apalagi ada liriknya, jadi ngga nahan buat ikutan nyanyi. Lagu-lagunya juga ngeblend sama ceritanya.
Ambyar Mak Byar kental banget dengan budaya lokal. Visualisasi dan musiknya itu khas banget. Dari lagu-lagunya, tradisi, makanan, hingga kostum yang digunakan. Pas konfliknya makin meruncing tensinya terasa agak naik. Didukung dengan shotnya yang berhasil bikin makin terasa menegangkan.
Di Ambyar Mak Byar, bagian romancenya ada yang bikin mesem-mesem, pun dengan komedinya yang bikin ketawa. Adalah karakter Wahyu dan Novian yang seringkali mengundang tawa di antara obrolan dan candaannya. Ada momen juga yang bener-bener menyentuh, sampe bikin mata berkaca-kaca. Kalo udah urusan anak dan orang tua rasanya ngga bisa nahan air mata.
Filmnya ngga hanya tentang kisah cinta, tapi juga perjuangan grup Konco Seneng dan anggotanya yang punya motivasi yang jelas. Tiap karakter cukup dikasih sorotan, bikin terharu juga ada yang bikin ngakak. Dari tentang standar sukses bagi orang tua, menafkahi keluarga, meraih cita-cita bersama sahabat tercinta, hingga masalah prinsip hidup wong cilik. Jadi pengingat bahwa segala sesuatunya harus diperjuangkan, jangan menyerah.