Badarawuhi di Desa Penari
Badarawuhi di Desa Penari adalah kisah lain dari semesta KKN di Desa Penari yang hadir sebagai prekuel sekaligus spin-off, dengan membawa banyak peningkatan dari sisi teknis dan visual, namun sayang belum berhasil memberikan kepuasan yang gue harapkan.
Badarawuhi bercerita dengan alur yang lambat. Hadir dengan pelan di awal, lalu all out menjelang akhir. Visualnya sangat khas Kimo, namun terlihat agak sedikit di tone down. Sayangnya, visual yang bagus ini ngga dibarengi dengan cerita yang memikat.
Pengadeganan di Badarawuhi ini ngga ada bedanya dari KKN. Urutan adegannya sama persis dan monoton. Bahkan adegan dibekali makanan yang ternyata isinya monyet pun diulang. Mungkin maksudnya buat referensi/homage, tapi buat gue jatuhnya jadi repetitif. Film ini kurang element of surprise.
Beralih ke aspek lainnya, soal kontinuitas juga agak mengganjal. Ada tempat yang berubah, bukan karena tergerus waktu, tapi karena secara visual, terlihat sekali berada di tempat yang berbeda dengan yang di KKN. Paling terlihat di adegan sendang dan kuburan. CMIIW.
Meski begitu, gue masih lebih suka Badarawuhi ketimbang KKN, karena biarpun sama-sama berfokus pada sisi misteri (ngga horor murni), film ini menampilkan lebih banyak aspek kultural dan tradisi lokal yang ngga cuma diucapkan saja, namun juga diperlihatkan dengan lebih baik.
Secara keseluruhan, Badarawuhi memang bisa menutup beberapa pertanyaan yang ngga terjawab di KKN, namun kehadiran film ini masih terasa membingungkan. Alih-alih sebagai prekuel, gue lebih melihatnya sebagai soft-reboot.
Badarawuhi di Desa Penari