Setelah pertempuran melawan Assuala, Qodrat (Vino G. Bastian) melanjutkan perjalanannya mencari Azizah (Acha Septriasa), istrinya yang ternyata menderita depresi karena menjual dirinya pada Assuala demi menyelamatkan Alif (Jason Bangun). Sempat dirawat di Rumah Sakit Jiwa, Azizah ternyata sudah keluar dan bekerja di sebuah pabrik pemintalan yang justru tengah dirundung masalah atas serangkaian kematian misterius yang terjadi pada para pekerjanya, akibat ritual iblis yang dilakukan pemilik pabrik demi sebuah tindak pesugihan. Mengetahui hal ini, Qodrat pun berusaha menyelamatkan Azizah dengan segala cara, apalagi ketika semua teror ini memuncak ke sebuah serangan kesurupan massal di mana iblis sekali lagi siap untuk menyerang, menunggu Qodrat takluk ke perangkap mereka.
Penampilan gemilang Acha Septriasa dan Vino Bastian memang sedikit menutupi cerita yang menurut gue gak sesolid film pertamanya.
Qodrat 2 tentu sudah mengukuhkan perjalanan Ustadz Qodrat jadi film aksi berbalut reliji yang kental.
Tambahan Donny Alamsyah juga oke.
Pace yang super padat terkadang bikin "capek" sepanjang film, meski sebenernya dengan pace tersebut filmnya jadi lebih efektif ngasih apa yg mau disampaikan.
Namun, karena terlalu cepat, banyak yang keteteran khususnya emang di cerita.
Yang gue suka adalah bagaimana penulis ngasih POV lain dari film pertamanya dari sisi Azizah yg menurut gue oke. Selebihnya fokusnya rada terpecah.
Endingnya somehow gue ngerasa ada yg gak perlu ada meski jadi bridging buat film ketiga dan universenya. Tapi ndak papa juga
n the end, gue masih suka film pertamanya.
Tapi ya yang kedua ini karena jadi bridging ke depannya, emang harus ditonton biar paham bakal sekompleks apa universe Qodrat ini.
Scene terbaik: Acha Septriasa sholat Taubat.