Janji masa lalu kini ditagih sebagai hutang. Tari (Agla Artalidia) dan Kadar (Haydar Salishz) harus menanggung rahasia kelam sang ibu, Anggun (Fanny Ghassani). Mereka harus berlomba dengan waktu, sebelum tujuh hari berakhir.
Gak pernah ngerti kenapa Awi Suryadi (belakangan?) terasa memaksakan filmnya harus memiliki durasi panjaaaang padahal tanpa dukungan naskah cerita yang mampu mengakomodir durasi panjaaaang tersebut. Hal ini terjadi lagi pada horor teranyarnya, SEBELUM 7 HARI.
Tanpa perlu tahu kalo filmnya diadaptasi dari film pendek, ‘Sebelum 7 Hari’ sebenarnya memiliki rangka konflik dan karakter yang menarik. Sayang, di banyak bagian, film ini diisi dengan adegan-adegan “fillers” yang sebenarnya tidak memiliki kegunaan lain selain untuk menghasilkan momen-momen teror (yang kelamaan terasa repetitif) dan, tentu saja, menunda penyelesaian konflik guna memperpanjang durasi film.
Padahal, secara kualitas teknis, ‘Sebelum 7 Hari’ tidak mengecewakan. Tatanan gambar bernuansa atmosferik lumayan mampu membangun kesan seram. Pengisi departemen akting filmnya juga tampil apik. Sejumlah standar kualitas yang sepertinya sudah awam ditemukan dalam film-film arahan Suryadi - termasuk ehm tata musik yang masih berisik dan “permainan kamera” yang “terlalu gesit.”
‘Sebelum 7 Hari’ is Suryadi’s horror movie through and through - for better or worse, and everything in between.