Paddington pergi ke Peru untuk mengunjungi bibi kesayangannya, Aunt Lucy, yang sekarang tinggal di Rumah Pensiunan Beruang. Bersama keluarga Brown, sebuah petualangan menegangkan dimulai ketika sebuah misteri mendorong mereka pada dalam sebuah perjalanan tak terduga melalui hutan hujan Amazon dan puncak pegunungan Peru.
Harus diakui, ketiadaan Paul King di kursi pengarahan lumayan memberikan pengaruh bagi PADDINGTON IN PERU. Bukannya lebih buruk kalo dibandingin dengan dua film sebelumnya, cuma… ummm… “magis”-nya rada berkurang. Warna cerita yang di dua film sebelumnya mengarah untuk penonton dari kalangan seluruh usia, kali ini terkesan lebih tertuju bagi para penonton muda.
Tapi ‘Paddington in Peru’ arahan Dougal Wilson masih menyenangkan untuk ditonton. Paruh awalnya emang kerasa datar tapi lanjutan penuturannya diisi dengan kisah petualangan yang seru dan, tentu saja, momen-momen hangat yang menyentuh. Para pemeran masih hadir dengan “chemistry” kekuargaan yang kuat. Antonio Banderas dan Olivia Colman juga jadi tambahan penampilan yang berkesan untuk film ini.
Weakest of the three? Sure. But it’s still an enjoyable outing for the lovable bear.