After suffering from serial paranormal events, a wealthy family living in LA summons a young rising shaman duo Hwa-rim and Bong-gil to save the newborn of the family. Once they arrive, Hwa-rim senses a dark shadow of their ancestor has latched on the family, so-called a ‘Grave’s Calling’. In order to exhume the grave and relieve the ancestor, Hwa-rim seeks help from the top-notch geomancer Sang-duk and the mortician Young-geun. To their dismay, the four find the grave at a shady location in a remote village in Korea. Unaware of the consequences, the exhumation is carried out, yet this rather unleashes a malevolent force buried underneath…
Film yang dikemas dalam rangkaian misteri dengan gaya penceritaan yang merunut setiap bagiannya dengan rapi ini berhasil menjadi salah satu film horor favorit gue. Tipikal film horor yang seremnya dibangun dengan perlahan.
Bermain dengan visual yang sejak awal sudah dibuat mencekam, penuturan setiap bab dalam Exhuma perlahan membuka lembar demi lembar misteri keluarga kaya yang ternyata berujung pada sesuatu yang lebih besar dan menakutkan.
Sentuhan tradisional yang beririsan dengan modernisasi membuat Exhuma jadi cukup unik. Memang bukan yang pertama hadir dengan konsep seperti ini, tapi penyajiannya terasa orisinil dan beda dari film-film sejenis.
Exhuma juga membuyarkan stereotipe dukun yang selama ini muncul di film-film Korsel. Visualisasi mereka dibikin lebih nge-pop, dengan desain karakter yang terlihat lebih kekinian, namun tetap tidak melupakan unsur tradisionalnya.
Durasi yang lama ngga bikin gue bosan, tapi justru malah makin tertarik untuk tahu apa yang sebenarnya terjadi, karena ketika gue berpikir semuanya sudah selesai, ternyata masih ada kejutan lain yang hadir setelahnya. Twist-nya gila banget.
Kekuatan utama film ini memang ada pada gaya berceritanya. Secara keseluruhan, Exhuma membuat rasa penasaran dan keingintahuan gue terbayar dengan kepuasan. Sebuah sajian sinema yang bagus banget.