Terdorong oleh hasratnya untuk memperoleh warisan jutaan dolar, M berhenti sejenak mengejar pekerjaan impiannya untuk merawat neneknya yang sekarat. Tetapi, jadi cucu kesayangan nenek tidak mudah. Sang nenek ternyata orang yang keras--banyak maunya, sangat menuntut, dan amat sangat sulit dipuaskan. Makin menambah dramanya, ternyata M bukan satu-satunya yang mengincar warisan nenek. M terseret dalam kompetisi sengit, di mana ia harus berusaha keras untuk jadi kesayangan nenek sebelum ia meninggal. Semuanya demi mengejar warisan jutaan dolar yang akan mengubah hidupnya.
HOW TO MAKE MILLIONS BEFORE GRANDMA DIES adalah surat cinta dari setiap cucu untuk nenek tersayang. Sebuah film yang berasa kelewatan personalnya. Menontonnya seperti diajak untuk mengenang kembali rasanya pelukan hangat, aroma khas sampai masakan dan wejangan nenek yang pelan-pelan mungkin udah mulai kita lupain seiring beranjak dewasa.
Dihadirkan lembut oleh Pat Boonnitipat (Bad Genius) melalui drama slice of life dari keluarga Chinese-Thailand dengan kedekatan budayanya, khususnya buat saya sebagai seorang Chindo. HOW TO MAKE MILLIONS BEFORE GRANDMA DIES berhasil tampil superior di balik segala kesederhaannya bercerita tentang masa tua, kematian sampai cinta yang tulus.
Kombinasi humor dan dramanya gak pernah berasa berelebihan, semua berada dalam takaran yang pas untuk mengaduk emosi kita, termasuk di dalamnya, casting dengan chemistry luar biasa. Dan gak peduli seberapa kuat persiapanmu, HOW TO MAKE MILLIONS BEFORE GRANDMA DIES dengan mudahnya menjebol pertahanmu yang sok-sokan kuat itu.
Yup! HOW TO MAKE MILLIONS BEFORE GRANDMA DIES easily jadi salah satu film relasi nenek-cucu terbaik yang pernah saya tonton. Begitu personal, begitu lembut, begitu hangat. Membuat setiap kehidupan dan kematian, kebersamaan dan kesendirian menjadi berasa begitu berarti.