Setelah berulang kali gagal menjalankan misi, Detektif Bene, Boris, Jegel, dan Oki diberi satu kesempatan terakhir: Menyamar dan menyusup ke sebuah panti jompo, untuk mencari buronan kasus pembunuhan anak wali kota.
Menarik ketika konsep Agak Laen saat pertama kali muncul memang bukan sebagai perpanjangan cerita dan karakter. Kita tahu, treatment ini cukup sukses di Film kita era 80-90an.
Dengan penyegaran yang disesuaikan jaman, Agak Laen: Menyala Pantiku ini works.
Sepanjang film dan sejauh yang gue pahami yak, joke-joke on point yang kayaknya emang masih relatif aman. Meski gue yakin akan ada sentilan yg bakal bisa jadi diskursus berthread-thread nantinya 🤭
Ada 2 scene yg menurut gue (semoga gw salah) bakal bikin diskursus itu ☝️
Gue melihat Muhadkly Acho sebagai penulis, ngasih improvement yg oke jika harus dibandingkan dengan penulisan dia di film sebelumnya.
Yang ini lebih direct, fokus dan rapih.
Sementara itu, 4 pemain utamanya memang udah bisa jadi tolok ukur aktor/komedian yg paten saat ini.
Dan buat gw, baik Bene, Boris, Oki dan Jegel semuanya punya porsi yang cukup bikin Agak Laen: Menyala Pantiku ini solid dan menyenangkan.