Angkasa (Rendy Kjaernett) merasa tak punya alasan lagi untuk bertahan di Jakarta. Dalam waktu berdekatan ia dipecat dari pekerjaannya, ibunya meninggal dan hubungannya dengan kekasihnya, Lembayung (Rachel Natasya) kandas. Merasa sakit hati Angkasa memutuskan “melarikan diri” dengan menjadi relawan guru di program yang digagasnya di Ollon – Tana Toraja. Di Ollon ia bertemu dengan 6 orang muridnya dengan nama-nama depan mirip presiden Indonesia: Karno, Harto, Habi, Wahid, Mega dan Bambang. Dan sebuah peristiwa terjadi yang mengubah cara pandang Angkasa menjadi lebih bijak. Sebuah pelarian lantas berubah menjadi sebuah perjalanan memahami arti hidup.
Sebenarnya Solata ini punya potensi menjadi film yang menarik jika fokusnya tak terpecah antara perjuangan mendapatkan pendidikan yang layak dan drama percintaan.
Ketidak seimbangan bobot cerita ini menjadi problem utama filmnya. Sangat disayangkan
Dan kembali lagi pada setelan: menjual pemandangan daerah yang entah kenapa selalu dipakai biar filmnya terasa indah.
Ya meski memang jadinya indah sih eksekusinya.
Cerita tentang mendapatkan pendidikan yang layak di sebuah desa kecil di Toraja ini harusnya jadi fokus utama
Overall, lemah di back story ceritanya hingga eksekusi yang terkadang nanggung.
Solata mungkin gak sempurna, tapi sebagai film "daerah", mungkin saja berhasil mencapture kondisi nyata di sana.