Jakarta, 2001. Hidup Cinta (Leya Princy) kelihatan nyaris sempurna. Dia punya sahabat yang solid di SMA, keluarga yang penyayang, dan status sebagai cewek paling populer di sekolah. Segala hal terasa aman dan seru—sampai suatu hari, Cinta kalah lomba puisi dari cowok super misterius bernama Rangga (El Putra Sarira). Rangga beda dari siapa pun yang pernah Cinta temui. Dia tidak suka keramaian, lebih suka membaca buku di pojokan, dan kata-katanya bisa membuat hati orang yang dengar bergetar. Awalnya Cinta kesal, tapi lama-lama penasaran… Masalahnya, dunia Rangga jauh berbeda dari dunia Cinta. Satu penuh tawa dan drama sahabat, satu lagi sepi tapi dalam. Dan di masa remaja yang serba cepat, kadang perasaan datang sebelum kita siap buat mengerti. Akibat sebuah kejadian pada sahabatnya, Cinta harus memilih antara sahabat-sahabat yang selalu mendukungnya atau cinta pertamanya.
Sulit rasanya untuk tidak membandingkan dengan versi originalnya, meski begitu gue mencoba untuk melepaskan bayang2 semua cast originalnya (meski pada akhirnya di beberapa scene gagal).
Tapi, Rangga & Cinta punya sesuatu yang berbeda, fresh dan tentu saja musikal.
Core story-nya jelas masih sama, yang mungkin lebih dari sebelumnya adalah beberapa pertanyaan yg mungkin terbersit, bisa terjawab dengan gamblang di film terbaru ini.
Leya dan El memang belom punya chemistry kuat, tapi mereka berusaha ke arah situ.
Opening filmnya menurut gue opening paling cheerful dan menyenangkan, kita langsung disuguhi Kubahagia dengan format choir yang asyik.
Buat gue, musiknya gak ada yang gagal sepanjang film. Semuanya enak 👌
Yang buat gue masih kurang adalah gimana geng Cinta-nya yang menurut gue masih belum bisa maksimal dalam memerankan karakter2 mereka (di titik inilah gue harus membandingkan dengan the OG).
Sorry to say, pemeran Alya buat gue yang paling kurang (padahal gue suka banget Alya) ðŸ˜
Gue ga masalah sih sama performance Borne and the gang, malah menurut gue koreonya asyik. Wk. Seru aja gitu mo brantem nyanyi dulu 🫵
Ya meski adegan ikonik dan legendaris diilangin (dan gue paham kenapa), tapi Rangga & Cinta gak buruk. Tapi perlu improve aja.
Kalau untuk nostalgia, go see it. You find another reason buat jatuh cinta lagi.