Maryam (Claresta Taufan) hidup dengan teror yang tak pernah berhenti sejak ia lahir. Ia menerima surat misterius yang selalu muncul di hadapannya, tak peduli dibuang atau dibakar. Ia tahu dirinya tak lagi sendiri. Sosok tak kasat mata mengikatnya dengan janji kelam, mengikuti setiap langkahnya, membisikkan kata-kata yang hanya bisa ia dengar. Semakin ia mencoba lepas, semakin kuat belenggu itu menjerat hingga Maryam tak tahu lagi, apakah ia hidup? atau sekedar menjadi milik sosok tersebut selamanya.
Perlu sedikit tweak untuk bikin Maryam ini film horror yang proper sebenernya.
Gue suka gimana filmnya dimulai dengan tone hitam putih sebagai penegasan: ini film bakal brutal.
Belum sempurna tapi karya terbaik Kinoi dalam range setahun ke belakang
Tapi sekali lagi, film horror kita terjebak dengan skrip yang cenderung gak berkembang dan muter2 di area yang sama.
Di titik tertentu, Maryam ini gak punya clear stance di sisi cerita. Banyak yang bikin dahi gue mengerut saking: ini kenaap begini, kok bisa begitu.
But overall, as a production value Maryam ini berhasil ngasih hal yang oke di sisi desain dan set yang terlihat real.
Claresta Taufan sekali lagi membutikan bahwa dia adalah aktris masa depan yang punya potensi di atas rata2