Tiga bujang bersaudara, Fadly (Jourdy Pranata), Kifly (Christoffer Nelwan), dan Ahmad (Rey Bong) diminta orang tuanya untuk nikah kembar karena keterbatasan biaya dalam memenuhi tradisi. Namun, calon Fadly tiba-tiba dijodohkan orang tuanya dengan pria yang lebih mapan. Fadly harus menemukan jodoh penggantinya di waktu singkat yang tersisa, atau pernikahan kembar mereka terancam batal!
Jodoh 3 Bujang akhirnya mematahkan stereotipe film konten daerah yang biasanya hanya jualan pemandangan padahal tema yang diambil sebenernya cukup serius tapi eksekusinya minim jadi lebih upgrade ditambah dengan kualitas aktor-aktornya.
Ya terlepas dari 3rd act-nya yang terburu-buru sebenarnya, tapi semua itu cukup bisa ditutupi dengan building story yang meyakinkan, eksekusi ok.
Mungkin juga karena film ini dimainkan sama aktor2 Nasional (maafkan buat aktor2 lokal), jadi emang emosinya lebih berasa.Chemistry Jourdy-Nurra, Pak Arswendi-Cut Mini bahkan tiga bersaudara Jourdy-Nelwan-Rey ini beneran hidup.
Intensitas drama dan komedi yang berimbang bikin filmnya asyik ditonton apalagi musik pendukungnya. Cakep.Banyak scene2 yang ga ngira bakal bikin: buset, bagus juga.
Tapi favorit gue adalah scene perpustakaan ini.
Chemistry mereka, sparks mereka. Bagus ❤️
Dialek? Beberapa ada yang keturunan Bugis Makassar, jadi ya enak aja didenger.