Meninggalnya Haryo menyisakan duka perih bagi istrinya, Rahmi, dan keempat anaknya, Ranika, Rangga, Rania, dan Hening. Ranika sebagai tulang punggung keluarga yang terlalu otoriter, membuat hubungan kakak beradik itu renggang. Padahal, Rahmi berharap penuh pada anak-anaknya, kalau esok nanti Rahmi sudah tiada, mereka harus selalu rukun. Sayang, masalah-masalah lain muncul, kacau balau. Hening yang ketahuan pacaran diam-diam, Rania yang merebut teman dekat Ranika, dan Rangga yang tak punya pekerjaan dan menganggap Ranika ‘pahlawan kesiangan’. Ketidakharmonisan anak-anaknya itu, membuat kesehatan Rahmi memburuk… Berhasilkah Rahmi melewati masa kritisnya? Mampukah keempat anak Rahmi mengabulkan keinginan terakhir Rahmi 'Bila Esok Ibu Tiada'?
Judul film ini sejak awal sudah memberi gambaran besar cerita, tapi yang membuatnya standout adalah bagaimana film ini menyoroti sosok anak pertama dengan penuh tekanan, ekspektasi, dan konflik emosional. Akting para pemain solid, dengan Adinia Wirasti sebagai Ranika yang tampil paling mencuri perhatian. Karakternya keras, defensif, dan menyebalkan. Setiap tokoh mendapat porsi yang pas, dengan alur drama yang terbangun ringan tapi rapi. Bagian pertiga akhir film menyuguhkan ledakan emosi yang menyentuh tapi tidak berlebihan. Dengan konklusi bagaimana hidup setelah ibu tiada terhadap semua karakter itu cukup elegan sebagai penutup.