Wyn tiba di Seoul untuk mencari kekasihnya yang hilang, Dani, ketika disana Ia bertemu dengan Rey, seorang pekerja Indonesia yang membantunya. Saat mereka semakin dekat, Rey menemukan identitas baru Dani namun merahasiakannya kepada Wyn. Ketika Wyn bertemu kembali dengan Dani, Ia tiba-tiba menghilang, membuat Rey harus memulai pencarian untuk menemukannya.
Ceritanya character driven. Penonton dikenalkan dengan 5 karakter yg bertemu di Korea Selatan karena satu urusan penting, yaitu mencari Dani, pacar Wina, yg kabur ke negara itu. Pace cerita sangat lambat, namun visualnya sangat pleasing dan musik ambiance-nya menyokong mood sepanjang film.
Sajian utamanya, yaitu kelima tokoh, membuat penonton engage dari awal hingga akhir. Setiap karakter memiliki misi sendiri dan kemisteriusan karakternya masing2 yg bikin penonton terus mengikuti perjalanan mereka. Namun sayangnya, kelemahan film ini justru ada di lead character Ray yg diperankan Jerome Kurnia. Saya paham direksi yg ditetapkan penulis naskah utk karakter ini, bad boy yg punya soft side terhadap Wina. Tapi Jerome menginterpretasikannya sebagai karakter yg hot and cold, kadang bad boy, kadang hangat, kadang dingin, kadang lemah lembut, gak konsisten. Give us unbothered bad boy, give us an extreme character seperti yg diberikan Lutesha sbg bandit ketua mafia atau malah Kiki Narendra (yg walaupun memainkan peran stereotype yg biasa ia mainkan di film2 lain) namun polar opposite dari karakter jahat sehingga we like Kiki in this film. Jerome memberikan Ray yg nanggung disini.
Overall, I like this film karena film lokal yg terasa fresh.