Ketika seorang kenalan lama dibunuh, Wolff merasa terdorong untuk menyelidiki kasus tersebut. Menyadari bahwa langkah yang lebih ekstrem diperlukan, ia merekrut saudara kandungnya yang terasing namun sangat mematikan, Brax, untuk membantu. Bersama Marybeth Medina, mereka mengungkap sebuah konspirasi mematikan, yang membuat mereka menjadi target jaringan pembunuh kejam yang tidak akan berhenti demi menjaga rahasia mereka tetap tersembunyi.
Eksplorasi cerita Chris dan Braxton di film ini terasa lebih dalam. Karakter The Punisher yang begitu melekat pada Jon Bernthal terasa kuat, hingga vibenya seperti sedang menonton Punisher dan Daredevil sebagai kakak-adik di semesta lain.
Meski begitu, secara pribadi saya lebih menyukai film pertamanya, karena fokus pada sisi autistik Christian yang digali lebih mendalam. Di sekuel ini, sisi itu terasa lebih redup, bahkan cenderung terpinggirkan.
Namun kekurangan itu tertutup oleh alur cerita yang tetap seru diikuti hingga akhir. Apalagi dengan adegan baku tembak di babak penutup yang cukup memuaskan.