20 tahun setelah kejadian yang dialami Adi (Omar Daniel) dan kawan-kawannya di Jatijajar, Jin Ummu Sibyan kembali meneror anak-anak di sebuah desa, kali ini di Giritirto. Yogo (Sulthan Hamonangan), Dewo (Ghazi Alhabsy), dan Wulan (Anantya Kirana) beserta 5 anak lainnya terlibat keributan di pertandingan bola antara pemain inti dan cadangan. Kalah dalam keributan, mereka bergegas pulang ke desa di waktu maghrib. Sepanjang perjalanan mereka menyumpahi tim inti sepak bola agar terkena musibah. Tanpa mereka sadari, mereka telah membangkitkan petaka seperti kejadian Jatijajar. Kali ini lebih gila dan mencekam, di tengah hutan dan malam yang dingin, Ummu Sibyan merasuki salah satu dari mereka untuk memburu nyawa anak-anak tanpa ampun.
Menurut pribadi, kualitas film pertama dan kedua itu fifty fifty...
Jadi film ke 2 ini nyeritain 20 tahun kemudian setelah kejadian difilm pertama, ada pemeran di film pertama (Adi dan Ayu) yang muncul difilm ke 2.
Untuk film ke 2 ini visualnya lebih cakep, adegan kejar²annya lebih banyak lebih seru lebih menegangkan, jumpscarenya lebih dikit dibanding yang pertama tapi kemunculannya efektif. Lebih menunjukkan sisi bocah kematiannya, lebih banyak bacok²an pertumpahan darah dan dibantu dengan actingnya yang bagus² apalagi disaat mereka kesurupan dan pasang mimik wajah yang berhasil bikin creepy. DAN YAP, anantya kirana jadi Jantung di Film ini👏🏻
Kurangnya mungkin ada di scriptnya. Dimana karakter Adi kurang tergali, kurang jelas dan seakan akan dia cuman jadi jembatan buat film keduanya. Setan Ummu sibyan pun masih kurang tergali lebih dalem. Ini soal selera, tapi komedi si 3 orang itu kurang masuk buat gw jadi kadang menyebalkan aja. Dan masih jadi penyakit buat film horor, disaat semua yang udh dibangun dari awal ehh klimaksnya cuman gtu doang jadinya kurang greget aja dan ini juga terjadi di film pertamanya.
BUT, OVERALL MASIH JADI TONTONAN YANG FUN DAN GAKAN RUGI KALAU DITONTON...