Edwin berjanji pada kakaknya sebelum meninggal untuk menemukan anak kakaknya yang hilang. Pencarian Edwin membawanya menjadi guru di SMA Duri, sekolah untuk anak-anak bermasalah. Di sana, Edwin menghadapi murid-murid paling beringas sambil mencari keponakannya. Ketika akhirnya ia menemukan sang keponakan, kerusuhan pecah di seluruh kota dan mereka terjebak di sekolah, melawan anak-anak brutal yang kini mengincar nyawa mereka.
Film ini mengajak penonton untuk menghadapi trauma/luka ‘yang bakal, ataupun sudah terjadi’.
Menggugah tiap-tiap generasi yang sibuk dengan masa damainya. Krisis terakhir terkubur di tahun 1998; 20 tahun adalah waktu yang cukup bagi generasi yang baru lahir (setelah krisis) untuk terjaga, dan generasi yang sudah-sudah untuk lupa.
Pengepungan di Bukit Duri adalah metamorfosis (cukup) sempurna Anwar sebagai pembuat film. Siksa Kubur, dan film-film sebelumnya adalah kepompong (proses); Janji Joni masih berupa larva (bentuk muda).
Layaknya angka malaikat, film ke-11 Joko Anwar ini seperti menyampaikan pesan yang mengingatkan saya akan efek kupu-kupu!