Himpitan ekonomi membuat dua sekawan Paris (Paris Pernandes) dan Jerstang (Jeremy Audry Immanuel Sihotang) nekat merantau ke Jakarta dari Binjai untuk mengadu nasib. Hiruk pikuk ibukota membuat mereka berpikir bahwa dengan mudahnya mereka akan mendapat pekerjaan dibanding di kampung mereka, Binjai. Namun malang tanpa mereka ketahui, keras nya Jakarta menjadi tantangan berat bagi mereka berdua. Dapatkah mereka bertahan hidup di ibukota?
(Pake logat Binjei/Medan, karena aku pun org medan woy),
Cak dulu, apalah yg mau kelen harapkan dari film komedi slapstick kek gini? Komedinya cringe dan ceritanya gak koheren.
Tapi menurutku bagusnya film ini, binjeinya otentik. Logat Binjeinya otentik; mukak si Paris dan Jerstang yg macam orang longor sedang nahan berak, otentik (rata2 muka org binjei memang kek gitu woy); org tu masukkan pulak cerita2 org binjei yg sukak berantam, agak pauk dan bodoh2. Jadi agak paten sikitlah filmnya karena org ni masukkan tiga unsur itu.
Ya udahlah, kelen nikmatin ajalah film cringe ini, karena menurutku binjei nya otentik.