Takdir mempertemukan Ode, seorang pemuda dari Buton dengan mimpi besar, dan Ade, seorang pengembara dari Bali. Seperti dua jiwa yang saling mencinta, mereka percaya bahwa takdir suatu hari akan menyatukan mereka. Namun, perjalanan mereka terhalang oleh kehadiran pria lain yang memiliki keyakinan yang sama dengan Ade, sementara Ode harus pergi ke Jakarta untuk mengejar mimpinya. Akankah takdir pada akhirnya menyatukan Ode dan Ade?
Nonton film Komang senyum-senyum dan terasa manis, tapi juga ngerasain peliknya dan ikutan nangis.
Chemistry Aurora Ribero dan Kiesha Alvaro mantep. Sinematografinya juga cantik dan musiknya pas. Hubungan kekeluargaannya terasa hangat. Sambil menikmati keindahan laut Sulawesi dan melihat keragaman budaya yang ada, nontonnya terasa enjoy aja.
Cerita tentang cinta, impian, dan perjuangan yang tak mudah ini cukup menggugah emosi. Tantangan yang dihadapi di masing-masing aspek tersebut cukup digambarin. Kadang ada hal yang terlihat sederhana, tapi efeknya sungguh bermakna.
Awalnya pas adegan pembuka lumayan bikin mengganjal karena kaya masih pengen tahu kelanjutannya. Tapi di akhir bener-bener terjawab. Bagian itu beneran surprise dan ikutan seneng, sama kaya senengnya Komang dan Raim.
Perubahan dari karakternya terasa terlalu cepat. Endingnya juga seperti agak buru-buru. Meski demikian secara keseluruhan filmnya tetep enjoy buat ditonton.