image

Misteri Rumah Darah: Percaya Nggak Percaya

D
Horror | Crime
2.0
Critic Score
5.0
Audience Score
Movie Info

Shafeera (Wavi Zihan), seorang host yang sedang menapaki karir, mendapat kesempatan untuk menjadi host dari remake Percaya Ngga Percaya yang pernah hits di awal 2000an. Saat sedang mendalami acara tersebut dengan mempelajari footage dari acara lama, Shafeera menemukan sebuah kaset dengan tag Rumah Darah yang tidak pernah tayang. Sejak saat itu Shafeera mengalami banyak gangguan gaib yang perlahan mengancam jiwanya. Pencarian Shafeera untuk membongkar rahasia Rumah Darah, membuatnya membuka peristiwa kelam di masa lalu dan tanpa disadari mengancam jiwanya. Saat bertugas mengarsip video Percaya Ngga Percaya, Shafeera, pegawai baru di rumah produksi Avantgarde, menemukan ada sebuah misteri yang tidak bisa diungkap oleh Pak Chandra (Diki Chandra), narasumber paranormal. Sesudah menemukan video itu, hidup Shafeera berubah menjadi penuh gangguan gaib, yang memaksa Shafeera harus membongkar rahasia besar di balik rumah Darah itu.

Genre :Horror, Crime
Original Language : Indonesian
Director :Andi Manoppo, Alfani Wiryawan
Producer:Samina Purnawan, Alfani Wiryawan
Writer:Baskoro Adi
Cast:
Wavi Zihan, Tyan Anugrah, Emil Kusumo, Diky Chandra
Release Date:06 Mar, 2025
Runtime: 1 Hours 31 Minutes
Production Co:PT. Avantgarde Production, Cinema8



Where To Watch
xxl-logo


Audience Review

5
Misteri Rumah Darah: Percaya Nggak Percaya Score
Mar 06, 2025
icon
Tommy

Misteri dan twistnya ada, tapi baru serius digarap menjelang akhir film. Awal film dibuka dengan adegan kru reality show yg dibunuhi oleh sosok hantu perempuan dgn cara premanisme. Hantu preman sih kayaknya.

Nah, masalah film ini, lebih dari setengah durasi filmnya diisi dengan cerita persiapan kru reality show untuk membuat episode pilot. Dialognya pun sangat kaku, seperti: “aku harus pesan taksi online dulu” atau “kamu masih belum pulang? Aku pulang duluan ya…”

Genre crime dan horor-nya gak nge-blend dengan smooth, horor-nya lebih seperti tempelan aja, bukan sajian utama. Penyelesaian lewat mimpi pun sangat lazy, seperti yg digunakan dalam film Perempuan Tanah Jahanam, which we don’t like.

Anyway, yg patut dipuji dari film ini adalah akting mati-matian Wafi Zihan untuk menghidupkan dan memberi nyawa dialog-dialog kaku dari naskah filmnya. Bahkan ekspresi wajahnya dibikin se-straight mungkin spy dialognya tidak terkesan konyol. Bravo sih ini. Sama satu lagi, kekuatan film ini, close shot yg bikin muka semua pemain jadi close up sehingga muka berminyak dan pori2 pemain yg segede black hole jadi terpampang nyata di layar bioskop.



Where To Watch
xxl-logo