Salim (Morgan Oey) dan Tasya (Zulfa Maharani) baru saja mengadakan acara sangjit (tunangan). Tiba-tiba Salim mendapat sebuah kabar buruk yang mengharuskannya pulang ke rumah leluhurnya di Jawa Tengah. Salim pun mengganti lokasi photoshoot pre wedding mereka dari luar negeri ke sana, karena sudah tidak dapat ditunda. Ketika Tasya dan tim photoshoot yang dipimpin oleh Febri (Jourdy Pranata) menyusul Salim sampai di rumah itu, mereka mulai diganggu dan dihantui oleh arwah seorang pengantin perempuan Tionghoa Indonesia yang seperti menginginkan sesuatu dari Tasya dan Salim. Kini, Tasya, Salim, dan tim photoshoot harus membongkar misteri tragis di balik keluarga leluhur Salim dan melakukan sesuatu sebelum situasi menjadi semakin buruk.
Film yang unik dengan konsep menarik, banyak estetik dan cantik walau penceritaannya belum baik. Dari act 1 sampe act 2 dengan penceritaan yang lambat tapi menuju ending malah terburu buru untuk menyelesaikan. Padahal dengan cerita yang udh dibangun diawal, endingnya mungkin bisa lebih mantep dari itu. Kurangnya pendalaman emosional karakter utama yang seharusnya bisa bikin peduli terhadap mereka.
Tapi patut diapresiasi karena mengangkat nuansa Tionghoa yang lumayan ngasih sesuatu penyegaran ditengah banyaknya film horor Indonesia yang jawa² lagi. Dengan filmnya yang minim jumpscare tapi bisa bikin creepy dengan caranya sendiri (serem ga harus malem, lumayan ngasih teror horor yang baru).