Pada awal 1970-an, kediktatoran militer di Brasil mencapai puncaknya. Keluarga Paiva—Rubens, Eunice, dan lima anak mereka—tinggal di sebuah rumah di tepi pantai di Rio yang selalu terbuka bagi teman-teman mereka. Suatu hari, Rubens dibawa untuk diinterogasi dan tidak pernah kembali.
I’m Still Here adalah sebuah penghormatan yang mengharukan bagi ketangguhan dan kegigihan dalam menghadapi penindasan dan ketidakadilan. Potret keluarga dan politik di bawah kediktatoran militer yang benar-benar menggugah emosi.
Fernanda Torres memberikan penampilan yang luar biasa. Sosok istri sekaligus ibu bagi lima anaknya yang harus menghadapi ketidakpastian bertahun-tahun, namun juga tetap menjaga keluarganya. Penampilannya menarik perhatian dari awal hingga akhir. Kebingungan, kerentanan, hingga kegigihannya mampu menarik kita ke dalam dunianya. Tatapannya tenang dan terkendali namun juga menyingkap kesedihan. Perlahan tapi pasti, membawa keluarganya untuk terus bertahan dan maju dalam menghadapi penindasan dan ketidakadilan yang dialami.
Film ini menampilkan keindahan dan kebrutalan di saat yang bersamaan. Keindahan alam melalui pemandangan laut yang diiringi deburan ombak menemani kebersamaan keluarga Paiva. Namun di sisi lain, kendaraan militer yang melintasi jalan, pos pemeriksaan, hingga situasi di dalam penjara mampu menimbulkan kegelisahan dan terasa mengerikan.
Adakalanya film ini menampilkan rekaman yang diambil oleh anak pertamanya, merekam kebersamaan dan perjalanan yang dialami dari waktu ke waktu. Ini makin menambah keintiman dan kesan yang mendalam. Ada momen yang terasa mencekam juga mengerikan. Namun juga ada kebersamaan yang begitu hangat dan membekas. Pada akhirnya pesan yang kuat tentang ikatan keluarga dan upaya dalam melawan kediktatoran mampu disampaikan dan tak tergoyahkan.