KRISNA (Rizky Hanggono) pemuda dari keluarga kaya yang baru pulang dari sekolah luar negeri jatuh cinta pada pandang pertama saat melihat seorang INDIRA (Jenny Zhang) penyanyi di cafe milik keluarganya. Cinta Krisna disambut Indira, mereka saling jatuh cinta dan menjalin hubungan pacaran backstreet karena hubungan mereka ditentang oleh ibu Gayatri (Ayu Laksmi) dan berusaha menjauhkan Krisna dari Indira dengan mengirimnya ke korea. Krisna bahagia ketika mengetahui jika Indira mengandung buah cinta mereka, tapi kehamilan Indira diketahui oleh Gayatri dan memaksa Indira Untuk menggugurkan kandungan karena Gayatri tidak mau jika keluarga besar dan relasi bisnis tahu jika Cucu mereka lahir dari kandungan seorang penyanyi Cafe.
Saya suka cerita film ini, cinta yang tak dapat bersatu karena ditentang oleh orang tua lalu disambung dengan perebutan hak asuh anak. Kisah seperti ini tak lekang oleh masa. Apalagi dibalut dengan kearifan lokal budaya Bali yang diintegrasikan ke dalam cerita, bukan cuma tempelan, yah walaupun porsinya tidak begitu besar mempengaruhi cerita secara keseluruhan. Yang saya maksud adalah kepercayaan akan karma dan doa kepada Dewa.
Problem utama film ini adalah dialognya sangat dangkal, pemain filmnya harus kerja extra untuk memberi emosi dan nyawa kepada dialog-dialog tersebut. Rizky Hanggono sampe harus angguk-angguk nunduk-nunduk sambil pasang ekspresi paling menyedihkan untuk mengucapkan dialog “aku cinta kamu” padahal dia dan Indira sudah pacaran berapa lama ya… kan udah sering bilang I love you. Yang paling kasihan anaknya, si Lala yg sedang sedih dan mewek karena baru ditinggal emaknya, eh malah disuruh nyanyi sambil main gitar. Ini penulis naskahnya benar2 sadis sama pemain filmnya. Menurut saya, serikat aktor film Indonesia harus nuntut kenaikan honor dobel sih, karena pekerjaan mereka extra berat harus menghidupkan peran yang dapat dialog2 dangkal. Dialog-dialog dalam film ini sama dengan dialog2 dalam komik yg nongol dalam balon2 dialog.
All in all, film ini lumayan, gambar2 landscape Bali lumayan bagus, gak melulu pantai namun sayangnya suasana desa di Bali tempat Indira tinggal gak banyak dimasukkan ke dalam film. Patut untuk ditonton.