Entah kenapa, saya suka film ini. Eh saya tahu ding kenapanya. Dialognya cheesy tapi terasa efektif, chemistry Fedi dan Amanda dapat banget walau akting amanda di beberapa bagian terasa lebay. Ceritanya di awal hingga pertengahan sangat menarik, namun dari pertengahan hingga menjelang akhir terasa dipanjang2in karena tidak ada masalah real yang terjadi diantara mereka. Fedi nuril yg tidak dapat melupakan almarhumah istri pertama, tidak bisa mesra dengan Amanda, sang istri kedua. Ada aja alasan Fedi buat ngejauhin Amanda. Masalahnya, si Amanda tu spek bidadari, dari awal hingga akhir film kaga ada sela sedikitpun, sempurna pokoknya, ibaratnya ya kentutnya pun wangi parfum. Ya gimana bisa si Fedi cari2 alasan buat gak mesra sama si Amanda… apa kagak bisa gitu tetap mesra dgn Amanda walau masih tetap ingat dengan istri pertama…??? Bisa lah… masa gak bisa… makanya dibagian ini terasa tidak realistis dan dipanjang2in. Untung aja ketolong sama dialog yg efektif dan akting serta chemistri Fedi Amanda. Overall, filmnya lumayan. Bravo.