When his family is murdered, a deaf-mute named Boy escapes to the jungle and is trained by a mysterious shaman to repress his childish imagination and become an instrument of death.
Boy Kills World sebetulnya ingin mengawinkan semua elemen film aksi populer semacam Deadpool, The Raid, dan John Wick yang identik dengan kekerasan tingkat tinggi dengan variasi adu tangan kosong, senjata tajam, pistol dan senapan yang beragam. Bahkan sutradara Moritz Mohr ini pun ingin berusaha lebih keren dengan menyuntikan unsur game, parodi, silat, bahkan kisah distopia ala2 Hunger Games, tapi apakah hasilnya bagus? Belum tentu. Film ini memang tampak keren diluar, ada Bill Skarsgård dan Yayan Ruhian disini, dari adegan penuh gore, darah dan aksi over the top yang memaksimalkan absurditas tapi tetap menyajikan koreografi yang intens, tapi sayang film ini kurang mampu memadukan aksi dan komedi yang jatuhnya campur aduk, tidak konsisten yang diperparah oleh jokes2nya yang super garing. Pengarahan ceritanya juga terburu2, setiap dialognya juga mempersulit dengan beberapa adegan yang mengganggu saat non-aksi. Tapi, saya apresiasi pada penulisan plotnya, yang masih mencoba membelokkan persepsi penonton dengan kejutannya yang ga sederhana.