Following their explosive showdown, Godzilla and Kong must reunite against a colossal undiscovered threat hidden within our world, challenging their very existence – and our own.
Trailernya saja sudah menggambarkan betapa absurdnya film ini dibuat, saya rasa Adam Wingard bikin film ini dalam keadaan nyimeng. Dari awal film ini saja terkesan ga ada keseriusan untuk membangun cerita dan emang sengaja dibuat hanya untuk bersenang2, betapa ngasal dan dangkalnya pengembangan plot penuh kejutan yang tidak normal, bahkan sebab akibat yang terjadi di film ini sangat dipaksakan ada yang penting terlihat keren, seperti armor di tangan Kong dan godzilla bercahaya pink. Film ini ditulis oleh tiga orang, bahkan seperti ditulis oleh penulis anak-anak, dengan paparan jokes2 cringe sepanjang film. Seperti biasa, PoV film ini lebih banyak ke sisi para monsternya, terlebih si Kong, sehingga seolah2 film titan monster ini lebih berperasaan dan manusiawi, layaknya sedang menonton Planet of the Apes versi kolosal. Sedangkan, para manusia menghasilkan plot yang sangat tipis, meski beberapa kali memancing kisah ibu dan anak yang kurang intim. Tapi, inti film ini jangan pikirkan ceritanya yang busuk, tapi bersenang2lah dengan CGI, aksi gedebak gedebuknya Kong dan Godzilla yang megah, serta keliaran dan adegan over the top Wingard yang untungnya masih terasa menyenangkan di film ini.