Abigail (Alisha Weir) balerina berusia 12 tahun yang mendadak diculik oleh sekelompok penjahat. Sepertinya itu adalah penculikan biasa, tapi berubah menjadi sangat mengerikan setelah para penculik menyadari Abigail bukanlah manusia biasa melainkan seorang anak vampir yang ganas. Satu persatu para penculik kini malah jadi target makanan Abigail.
Abigail ini sebetulnya film vampir yang temanya sudah usang, dikembangkan lagi lewat suntikan ala2 film "Ready or Not" antara horror brutal, darah meledak, klaustrofobia dan komedi konyol. Sejak awal film yang disutradarai Matt Bettinelli-Olpin dan Tyler Gillett ini sudah jelas visinya bakal kemana, tapi untuk satu ini sedikit lebih kacau dari biasanya. Abigail tentu saja mempertontonkan banyak kebodohan demi memancing lebih banyak komedi ketimbang menjadi cerita sok pintar seolah disindir dari sekuens awal cerita. Itu memang berhasil, saya selalu tertawa entah dari berbagai macam sifat karakter yg sok pintar maupun gimmick tarian vampir balerina. Tapi, seiring berjalannya waktu Abigail tampak terperangkap demi ingin bersenang2 sepanjang film antara mangsa dan pemburu melalui variasi instrumen komedinya, sehingga semakin cerita berjalan ia semakin bertele2 dan tenggelam dalam lumpur kenistaan. Sampai akhir mencapai klimaks film ini kehilangan arah dan terkesan dipaksakan, bahkan menciptakan rentetan plot twist yang tidak jelas dan kurang beralasan kuat. Sayangnya juga, gore dan darah yang dihadirkan tidak semenarik seperti halnya saya menonton Evil Dead Rise, meski ledakan berdarah masih jadi mainan Olpin dan Gillet tapi masih kurang.