Seorang pilot Kamikaze bernama Shikishima dan sekumpulan insinyur pesawat tempur diserang di Pulau Odo oleh monster raksasa. Setelah banyak korban jatuh karena kegagalan Shikishima untuk mengalihkan perhatian monster tersebut, ia menanggung rasa bersalah yang luar biasa, terutama ketika seorang wanita muda tunawisma dan seorang bayi yatim piatu pindah ke rumahnya setelah ia pulang. Shikishima yang kini punya misi pribadi, bergabung dengan kelompok veteran untuk mengalahkan monster yang dikenal sebagai Godzilla.
Godzilla Minus One emang pantes diganjar Oscar untuk Best Visual Effect, padahal biaya film ini cuman $15 jt dibanding kompetitornya GOTG di $250 jt. Tapi, dengan budget segitu efek CGI nya udah setara film2 hollywood, bahkan lebih, sang sutradara Takashi Yamazaki menampilkan visual effect yang terkesan keren, emosional dan sinematik, baik ledakan demi ledakan, penghancuran gedung2, sampai kapal2 perang dan puing2 bangunan terlempar berhamburan akibat amukan Godzilla ini bikin decak kagum berkali2, dan bagi saya seperti inilah standard visual effect dibuat padahal dibuat dengan biaya yang minim. Ceritanya pun sama menariknya menempatkan lebih banyak sudut pandang manusia dan Godzilla sebagai murni sosok ancaman catastrophic yang membuat Jepang yang kala itu dilanda kekalahan akibat bom atom harus ditimpa kemalangan lagi akibat ancaman monster. Karakter2 di film ini pun sama menariknya, Koichi yang menahkodai cerita pun dibuat sebagai pilot kamikaze yang mengalami PTSD dan depresi setelah kabur dari perang. Filmnya dibuat depresif, penuh keputusasaan, dan gimana cara orang2 mengatasi ancaman Godzilla dengan keterbatasan dan kondisi negara yang tak stabil. Bahkan saya bisa bilang meski menghilangkan embel2 Godzilla, cerita film ini tetap akan bagus, sentimentil, emosional, bahkan menyindir sikap pemerintah Jepang yang terlalu menganggap murah sebuah nyawa. Kekurang film ini mungkin ada di keterbatasan budget, jadi efek cgi benar2 hanya di optimalkan di momen2 tertentu, selebihnya pusat cerita lebih menampilkan drama dan hubungan antar manusia, dan fokus cerita pun lebih banyak berlokasi dilaut. Untungnya setiap eksekusinya benar2 rapi dan klimaksnya juga luar biasa epik dan saya salut dengan desain Godzilla orisinil ini betul2 dibuat lebih menyeramkan dan intimidatif meski ukurannya lebih kecil dan terasa rada kaku gerakannya dari versi barat.