Markas besar pikiran Riley yang sudah remaja mengalami perubahan tiba-tiba untuk menyiapkan tempat bagi sesuatu yang tak terduga: Emosi-emosi baru! Joy, Sadness, Anger, Fear, dan Disgust yang sudah lama menjalankan operasi di sana, tidak tahu harus merasa bagaimana ketika Anxiety muncul. Dan sepertinya, ia tidak sendirian.
Disney sebetulnya belum bener-bener kehilangan kualitasnya. Lewat sekuel Inside Out ini tetep memberikan suatu kompleksitas dari ide liar dan imajinasinya yang luas tapi tetap dirangkum secara menyenangkan, sederhana dan rapih. Dengan menerapkan konsep cerita lebih dewasa dengan ragam emosi Riley yang lebih banyak dalam masa pubertasnya. Buat saya film ini emang cukup relate, pesan moralnya sangat kuat soal isu anxiety remaja bahkan untuk orang dewasa sekalipun di masa sekarang, dan elemen terpentingnya ada di konklusi yang masih kerasa emosional dengan menerapkan nilai filosofi stoik tapi pesannya tetap masuk dan dilukiskan secara implisit (indah banget). Tapi, jika dibandingkan dengan prekuelnya, emang masih kalah jauh, meski saya masih sangat terhibur dengan penggambaran ragam emosi baru walau beberapa emosi baru ini juga kurang mendapatkan peran penting yang tak sebesar Anxiety.