Damar (Rafi Sudirman), seorang anak remaja yang memiliki masa lalu yang gelap karena pernah membunuh waktu berumur 10 tahun. Damar (Rafi Sudirman) harus kembali dihadapkan dengan situasi yang menguji kesabarannya supaya tidak meledak setelah dua sahabat baiknya di SMA, Gito (Abielo Parengkuan) jadi korban perundungan dan Nala (Denisha Wahyuni) menjadi korban pelecehan seksual ayahnya.
Saat Menghadap Tuhan adalah pelajaran penting tentang kekerasan terhadap anak. Mengangkat kasus bullying dan KDRT yang berujung salah Rudi Soedjarwo menyentil berbagai pihak mulai dari keluarga hingga para guru untuk lebih peduli tanpa pernah menganggap remeh tindakan kekerasan sekecil apapun. Membawa nama aktor-aktor baru tidak membuat Saat Menghadap Tuhan kewalahan. Selain memberi kesegaran baru, para pemainnya pun berhasil menggambarkan kepedihan terpendam yang dipikul setiap karakternya sampai-sampai setiap kali melihat mereka tersenyum, tertawa, berangkulan, jatuh cinta, kita akan berkaca-kaca menyayangkan mengapa mereka menanggung kejadian tidak mengenakkan sendirian. Saat Menghadap Tuhan akan terasa lebih powerful seandainya tidak terlalu lama mengeksekusi adegan-adegannya.
Permainan saksofon Rafi Sudirman menghantui.