Di tahun 1995 Dilan si mantan panglima geng motor jatuh cinta pada Ancika, perempuan yang sangat membenci geng motor. Sudah begitu, Ancika juga tidak suka berpacaran, dan jelas, tidak suka Dilan. Jadilah Dilan harus mencari cara untuk menakklukan si perempuan yang jauh berbeda dengan Milea si mantan. Selisih usia dan lingkungan membuat usaha Dilan berlipat ganda, apalagi di balik sikap dewasa yang nggak sesuai usianya, Ancika itu cemburuan. Makin berat perjuangan Dilan. Tapi cinta memang begitu, bukan? Harus diperjuangkan! Ancika: "Dia (Milea) memang punya masa lalu, tapi saya punya Dilan"
Dimulai dengan cukup baik dan diakhiri dengan kurang memuaskan dan antiklimaks.
Kisah Dilan dan Ancika aslinya cukup seru, bener kata orang-orang, "dari benci jadi cinta" nah itu yang menggambarkan hubungan mereka. Dari film ini kita ngeliat Dilan gajauh beda dari sebelumnya meskipun udah kuliah. Namun, sekarang dia lebih dewasa dan lebih tenang dalam menyelesaikan masalah ketimbang dulu.
Ceritanya juga lumayan, cukup manis yang bikin nonton sambil cengar cengir hehe. Tapi karena ceritanya cukup manis, alhasil minim konflik yang bikin film ini lempeng-lempeng aja gitu.
Penampilan Arbani sebagai Dilan yang baru juga bagus, jiwa Dilannya juga masih nempel meskipun udah ganti cast. Zee juga sukses memerankan Ancika yang cuek tapi gemesin.
Cuma yang ngeselin, kenapa paruh akhir kenceng banget. Rasanya si naskah kaya terburu-buru buat mengakhiri filmnya. Sayang aja sih, kenapa malah sebegitu cepetnya, gaada build-up yang siap juga.
But, it's okay, overall not bad.