Terdorong oleh hasratnya untuk memperoleh warisan jutaan dolar, M berhenti sejenak mengejar pekerjaan impiannya untuk merawat neneknya yang sekarat. Tetapi, jadi cucu kesayangan nenek tidak mudah. Sang nenek ternyata orang yang keras--banyak maunya, sangat menuntut, dan amat sangat sulit dipuaskan. Makin menambah dramanya, ternyata M bukan satu-satunya yang mengincar warisan nenek. M terseret dalam kompetisi sengit, di mana ia harus berusaha keras untuk jadi kesayangan nenek sebelum ia meninggal. Semuanya demi mengejar warisan jutaan dolar yang akan mengubah hidupnya.
Yang paling gue suka dari film ini adalah gimana ngolah premis yang biasa, atau bahkan bisa dibilang premis umum, namun terlihat menarik dan terasa sebagai sesuatu yang baru. FIlm ini punya storytelling yang kuat. Jujur aja, emang sih ini tipikal drama slow pace, yang bikin ngantuk kalo gak engage di awal. Tapi buat gue, hubungan karakter yang terjalin antara nenek dan cucu yang terasa mengalir, jujur dan natural, membuat gue engaged selama film berlangsung.
Apalagi bumbu komedi yang disisipkan dalam adegan atau bahkan dialog, sangat membantu penonton untuk tetap terikat dengan film ini. Secara karakter dan plot, cukup relate dengan keluarga asia, meskipun bukan orang thailand, tapi kurang lebih tradisi dan plot yang dialami karakter cukup relate dengan kita. Untuk kesekian kalinya, GDH selalu mampu menghadirkan tontonan yang berasal dari ide sederhana namun dirasa penuh makna.