Nyimas (Nova Eliza) berhasil mempersunting Wijaya (Septian Dwi Cahyo), majikannya di Perkebunan Salak menjadi suaminya setelah melakukan ritual perjanjian gaib dengan Jin Rabak. Syarat dari perjanjian gaib itu Nyimas harus rela berbagi janin dengan keturunan Jin Rabak dan bersedia pula merawatnya seperti layaknya anak kandung sendiri. Saat Nyimas hamil, di dalam janinnya disemayamkan roh Cristine, keturunan Jin Rabak. Tapi betapa kaget Nyimas ketika mengetahui bahwa Wijayalah yang lebih dulu cinta dengannya. Mendengar hal itu, Nyimas menyesal telah bersekutu dengan Jin Rabak. Tapi apa boleh buat, sudah terlanjur, Nyimas tetep harus merawat Naya (Jasmine Elfira) anak kandungnya sekaligus merawat Cristine. Saat Naya dewasa, ternyata Cristine lebih menguasai kehidupannya. Nyimas marah, ia memperingatkan Cristine agar jangan mengganggu hidup Naya. Cristine merasa tidak mengganggu, ia justru memberi kehidupan buat Naya. Tapi diluar dugaan jin Rabak mencelakai Wijaya hingga lumpuh. Namun kemudian Wijaya dapat menyingkap rahasia perjanjian Nyimas dengan Jin Rabak, yang justru membuat dia dibunuh secara tragis oleh Jin Rabak. Nyimas dan Naya merana hidupnya. Untunglah Yusuf (Yusuf Mahardika), Puspa (Agnes Naomi) dan Tania (Zoe Levana) teman-teman Naya mengetahui hal itu. Mereka meminta bantuan Ustadz Qohar (Asmar Lambo) untuk menyelamatkan Naya dan Nyimas dari cengkeraman Cristine dan juga jin Rabak.
Kalian pernah nonton film yang cerita dan penceritaannya tidak menarik, namun endingnya membingungkan? Nah, inilah filmnya.
Premis cerita berasal dari Nyimas, seorang buruh di perkebunan salak, yang melakukan ritual santet agar disukai dan dinikahi Wijaya, si juragan salak.
Masalahnya, premis ini gak masuk akal karena sebelum Nyimas nyantet, Wijaya pun sudah kesengsem sama Nyimas. Dan di dalam dunia dimana orang terbagi atas dua jenis, orang jelek dan orang cantik, Nyimas, diperankan oleh Nova Eliza, yg walaupun tidak berusia 20-an lagi, kecantikan dan keseksoi-annya masih bisa diadu dgn gadis 20-an. Kecuali saingan Nyimas adalah Dian Sastro atau Luna Maya, Nyimas gak perlu untuk nyantet si Wijaya.
Pun si Nyimas ngelakuin ritual santetnya seorang diri, kagak ada dukunnya, entah dia belajar santet dari internet atau dari buku di perpustakaan.
Lanjut, ternyata santetnya punya efek negatif terhadap Naya, anak semata wayang mereka. Di awal2, ada adegan yg menunjukkan bahwa jin santet nongol di kamar ingin mengambil Naya sebagai bayaran santet, namun jin dimarahin Nyimas bagai ia sdg marahin tukang tagih pinjol.
Lanjut, besok2nya, ternyata malah Naya dirasuki jin bernama Cristine, yg menyebabkan Naya seolah memiliki split personality alias kepribadian ganda. Nih ya, emak bapak dan anak namanya khas lokal, giliran Jin namanya kebarat2an. Apakah Jin santet diimpor Nyimas dari eropa?
Sebenarnya, saat kepribadiannya berubah jadi Cristine, perilakunya cukup harmless. Contohnya Cristine jadi slutty dan mau kenalan dgn Yusuf, ngajak jalan2 temen SDnya ke kebun salak, dan makan bakso. Nothing dangerous
Namun karena Nyimas tidak suka pada cristine dan ingin menghilangkan santet yg dulu ia lakukan, bukannya melakukan ritual penghentian santet, ia malah marah2 ga jelas pada Cristine agar cristine keluar dari raga Naya.
Ceritanya terus datar begini sampe endingnya malah Nyimas yg dirasuki jin. Asli puyeng. Ustad yang dipanggil pun jadi kerja lembur, awalnya maksud meng-exorcism Naya doang, lha harus exorcist ibuknya juga. suara pak ustad saat baca doa pun kayak suara murottal dari kaset.
Kesimpulan: drama horor gak logis dgn cerita yg gak menarik.