Najwa (Raihaanun), seorang guru dari kota kecil, pindah ke Jakarta demi masa depan putrinya, Yanti (Nayla Denny), setelah menerima tawaran mengajar di sekolah elit di sebuah yayasan. Namun, rumah barunya justru menyimpan teror sekaligus petunjuk dari arwah-arwah gentayangan korban praktik kanibalisme kuno yang dijalankan oleh para pemilik yayasan. Saat ritual mematikan semakin dekat, Najwa harus melawan kekuatan gelap demi menyelamatkan dirinya dan anaknya agar tak menjadi tumbal ritual kanibal berikutnya.
Premis ceritanya bagus walau tidak original. Namun story developmentnya sangat lemah. Ketegangannya berasal dari jumpscare, mimpi, hujan petir. Boring. Harusnya bikin Najwa penasaran dong dan pergi ngintip ke peternakan, atau ke rumah Lucius, jadi tensi cerita naik.
Anyway, endingnya cukup gory jadi bagi yg ga kuat mending jangan ditonton. Dan ada easter egg di paling-paling ujung yg cukup lucu, berhubungan karakter nyata berinisial S.
Overall, Labinak film yg sangat lemah dari segi penceritaan dan sayangnya sutradara horor Indonesia paling mumpuni saat ini pun tidak dapat menyelamatkan film ini.