Setelah kematian ibu mereka, seorang kakak beradik diperkenalkan kepada saudara baru oleh ibu asuh mereka. Namun, kebersamaan itu segera berubah menjadi mimpi buruk saat mereka mengungkap rahasia mengerikan yang disembunyikan sang ibu asuh.
Akar cerita Bring Her Back sebenarnya cukup umum. Duka tentang kehilangan dengan tema berbasis takhayul seperti ini sudah sering kita temui di film-film Indonesia. Tapi di tangan yang tepat, bahkan cerita sesederhana ini bisa terasa menghantui.
Para bule ini berhasil menyampaikan kisahnya dengan sangat efektif: bikin ngilu, ngeri, dan seram sekaligus. Visualnya indah tapi juga bikin ingin tutup mata—kombinasi yang jarang berhasil dieksekusi seimbang.
Jelas ini adalah upgrade besar-besaran dari karya sebelumnya si Phillipou Brothers, Lie to Me. Dan yang paling mencuri perhatian? Jelas akting tiga bocah disini.
Horror yang berhasil karena tidak berusaha terlalu keras, tapi tahu betul cara mainkan rasa.