cerita siksa kubur awal memang berjalan meledak ledak, sangat memacu adrenalin serta memainkan emosi penonton. apalagi pada adegan Sita kecil ingin menyelamatkan kakaknya yakni Adil dari terkaman jari busuk pak Wahyu. pada adegan tersebut emosi terkuras habis, salut banget sama Widuri pemeran Sita kecil, dan Muzzaki yang memerankan sosok Adil juga ga kalah keren nyaa.
masuk kedalam pertengahan film hal ini ditandai dengan Sita dan Adil berhasil lolos dari pesantren dengan melewati terowongan. dan pada adegan ini pemeran Sita dan Adil berganti menjadi dewasa yang diperankan oleh Faradina sebagai Sita, lalu Reza sebagai Adil. nilai plus disini juga pergantian peran ini ga terasa sama sekali, disini keempat pemeran menjadi satu kesatuan karakter yakni sebagai Sita dan Adil. gila sih ini wow banget sumpah, kagum banget dengan acting mereka.
akan tetapi pada pertengahan film terkesan lama, dan diisi dengan dialog interaktif karakter ke karakter. dan banyak dilakukan pada latar panti jompo.
masuk kedalam paruh ketiga yakni ditandai dengan sita masuk kedalam liang lahat, tempo film ini berubah menjadi sangat cepat. dan pada adegan mesin cuci yang sering dibicarakan jujur saya terkena spoiler sebelum nonton dan udah ada ekspektasi tentang adegan itu, tapi pas liat secara langsung gilaaa sihh aslii ga terbayang banget adegannya kek gituuu, jujur saya tercengang.
meskipun dipertengahan film terasa lama tapi pada akhirnya mendapatkan klimaks yang gilaa banget.
film siksa kubur juga tidak melulu tentang siksaan, yang bersifat berdarah darah. film ini berbeda dengan film horor Indonesia kebanyakan. tapi momen paling nyebelin waktu Adil didalam ruang pemandian jenazah, dan momen paling mendebarkan pas adegan Man Robbuka.