How to Make Millions Before Grandma Dies
Bercerita tentang seorang pria bernama M, yang memutuskan untuk merawat Amah-nya yang terdiagnosa kanker usus stadium 4, dengan harapan menjadi cucu kesayangan dan mendapatkan warisan. Ternyata, orang sekitarnya juga punya intensi yang sama.
Di satu jam pertamanya, Boonnitipat memperkenalkan kita ke keluarga karakter utamanya yang dikemas secara ringan. Gak butuh lama untuk kita masuk ke dalam kehidupan keluarganya dan apa masalah yang mereka alami masing-masing. Ditambah sindiran-sindiran dan perilaku Amah-nya yang berhasil bikin tertawa terus. Begitu juga dengan M, dengan aksi-aksinya untuk memikat hati sang Amah. Setelah itu, film seakan berubah menjadi tontonan yang menguras tenaga dan air mata. Keadaan Amah yang tidak kunjung sembuh dan permasalahan keluarga yang semakin kompleks, mendorong film ini untuk menjadi lebih emosional. Acting para aktornya juga keren banget disini. Dari Putthipong Assarantanakul sebagai M dan Sarinrat Thomas sebagai ibunya M, yang dengan mudah membuat kita berempati kepada mereka, juga Usha Seamkhum sebagai Amah yang dari ekspresinya saja bisa membuat hati tergerak.
Film ini punya cerita yang sebetulnya tergolong sederhana. Namun ceritanya berhasil digali secara mendalam dan dibuat sedekat mungkin. Budaya dan kebiasaan dari keluarga Thai-Chinese ini juga tidak membuat film ini menjadi dekat hanya kepada kelompok tertentu saja. Justru cerita ini disampaikan dengan pendekatan yang universal, sehingga tetap relate kepada banyak orang. Suka juga dengan cara bagaimana film ini menunjukkan gesture-gesture kecil untuk menggambarkan berbagai hal seperti kasih sayang dan kesendirian (dalam konteks bertambah usia), alih-alih melalui perkataan.
Sangat relate dan sangat emosional. Gak cukup hanya nonton sekali.
How to Make Millions Before Grandma Dies