Film kesepuluh Joko Anwar yang Serius banget, Sisi Psikologis karakter nya dimainin banget, 1 jam pertama yang lambat dipakai serius untuk bercerita tentang apa itu siksa kubur dan konsekuensinya. Entah mengapa saya rasa film ini lebih better dari pada Badarawuhi di Desa Penari (atau saya beda selera?)
Ending nya memang membayar segalanya, tapi kenapa siksaannya harus sedikit? Bisa lebih bagus semua karakter berdosa dikumpulin dan disiksa biar lebih bervariasi.
Akting Faradina & Widuri mencuri perhatian banget, transisi antar mereka mulus banget dari kecil ke Dewasa.
Sound yang tercipta juga menjadi Kengerian dalam film ini. Jumscare yang dihadirkan cukup Serem tanpa sound yang bikin gendang telinga Pecah.
Dan di film ini tetap ada adegan memorable seperti film jokan terdahulu. (Clue: Mesin Cuci)
Tapi bagi orang Awam cerita film ini cukup berat untuk dicerna, dan masih menyimpan pertanyaan.
1. Kenapa saat Adil membongkar Kuburan matanya bengkak
2. Saat Sita memapah adil keluar ada suara "Man Robbuka?"
3. Siapa Ismail sebenarnya, dan 4 anak kecil yang lain?
4. Apakah orang tua yang dipanti salah satunya adalah Anggota Sekte raminom?
5. Apa motif perselingkuhan Pandi & Lani? Tua tua kok selingkuh?
6. Kalau siksa kubur tergantung apa yang kita takuti, Berarti Siksa Kubur bisa bentuk apa saja dan 70% film ini adalah siksa kubur Sita karena Sita takut kalau siksa kubur beneran ada
Jujur, masih meninggalkan banyak pertanyaan.
Overal film ini Masi seru buat ditonton bersama Teman maupun orang tersayang seperti keluarga🥰